DPRD Minta, Validasi Data Diperketat Untuk Pastikan Beasiswa Gratispoll Tepat Sasaran

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Kabupaten Berau, Dedy Okto Nooryanto, menanggapi positif pelaksanaan program beasiswa gratis bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Berau (UMB) yang didanai melalui APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yakni Gratispoll.

Namun, Petinggi di lembaga legeslatif Bumi Batiwakkal itu mengingatkan pentingnya proses pendataan yang akurat dan menyeluruh. Menurutnya, pendistribusian bantuan pendidikan harus berlandaskan asas keadilan dan tepat sasaran agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat terutama yang kurang mampu.

“Saya sangat mendukung program ini, tapi jangan sampai salah sasaran. Yang mampu jangan sampai ikut menikmati, sementara yang betul-betul butuh justru tidak kebagian,” kata Dedy Okto saat dijumpai di kantor beliau Jl Gatot Subroto, Kecamatan Tanjung Redeb, Rabu (14/5/2025) lalu.

Lanjut Dewan asal Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu, tahap seleksi hendaknya difokuskan pada mahasiswa baru dari kalangan ekonomi menengah kebawah. Tujuannya, agar efektivitas program ini tidak hanya tergantung pada jumlah anggaran yang tersedia, melainkan juga pada sistem verifikasi yang ketat dan berintegritas.

“Informasi yang kami terima, anggaran untuk program ini sekitar dua miliar rupiah. Jadi perlu pengawasan ketat agar tidak diselewengkan. Pemerintah daerah juga harus ikut terlibat aktif dalam proses pendataan, dan usahakan seluruh masyarakat baik di perkotaan maupun di perkampungan terdata, karena memiliki hak yang sama selama memenuhi syarat,” ujarnya.

Dedy menekankan pentingnya verifikasi faktual di lapangan oleh tim pendata yang ditunjuk. Ia juga meminta agar penilaian kelayakan tidak hanya berdasarkan dokumen, tetapi juga melalui observasi langsung terhadap kondisi calon penerima. Oleh sebab itu, dirinya mendorong keterlibatan aparat desa, RT, dan elemen masyarakat lainnya untuk memastikan data yang dikumpulkan benar dan mencerminkan realitas.

“Jangan hanya percaya dokumen administratif. Kunjungan ke rumah juga penting agar tahu kondisi aslinya. Ini menyangkut keadilan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Program ini harus jadi peluang emas bagi anak-anak Berau yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan lebih lanjut yakni ke Perguruan tinggi. Ini juga menunjukkan komitmen bersama dalam mencerdaskan generasi muda daerah,” pungkas Dedy Okto sekaligus mengakhiri. (Adv/Nht/*)

Bagikan: