Tri Tito Karnavian Apresiasi Balikpapan Menjadi Tuan Rumah Dekranas

BALIKPAPAN,Swarakaltim.com.                        Perputaran transaksi ekonomi dari pameran dan kegiatan UMKM, pada pelaksanaan HUT ke 45 Dewan Kerajinan Daerah (Dekranas) di Kota Balikpapan mencapai Rp 1,5 miliar. Namun nilai transaksi tersebut masih data sementara.
“Dari data terakhir, perputaran transaksi di arena Dekranas selama kegiatan mencapai Rp1,5 miliar. Artinya, dengan jumlah 98 booth, rata-rata omzet masing-masing peserta bisa menyentuh angka Rp100 juta, ini sangat luar biasa,” kata Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Ny. Tri Tito Karnavian usai acara penutupan Jumat, (11/7/2025).

Lanjut Tri Tito, pihaknya sangat mengapresiasi tinggi terhadap kesiapan Kota Balikpapan sebagai tuan rumah kegiatan nasional. Mulai dari fasilitas bandara, lalu lintas yang tertib, kualitas makanan, pelayanan hotel, hingga antusiasme masyarakat mendapat pujian langsung darinya.
“Saya melihat pelayanan di Balikpapan luar biasa. Dari bandara sangat tertib, lalu lintas lancar, makanan enak dan mudah didapatkan, oleh-oleh khas juga banyak. Bahkan hotel-hotel pelayanannya sangat bagus. Masyarakatnya juga sangat mendukung,” ujarnya.

Tri Tito menjelaskan, pihaknya belum melakukan rapat evaluasi dan analisis akhir terkait pelaksanaan HUT ke-45 ini. Sehingga belum dapat di berikan kesimpulan terkait kekurangan dan apa yang harus di perbaikin kedepanya.
“Evaluasi masih akan kita lakukan secara menyeluruh bersama tim. Nanti setelah rapat, baru kami simpulkan hal-hal teknis apa saja yang bisa ditingkatkan,” katanya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian menjelaskan, bahwa peringatan HUT Dekranas bukan hanya seremonial, melainkan momentum penting untuk memperkuat peran strategis sektor kerajinan dalam pembangunan nasional.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Balikpapan yang telah menjadi tuan rumah dan berperan aktif dalam menyukseskan perhelatan nasional ini,” katanya.

Tito menjelaskan bahwa di balik setiap karya kerajinan terdapat kekuatan budaya, kreativitas, dan potensi ekonomi yang luar biasa. Ia menyoroti ketangguhan sektor UMKM dan kerajinan yang tetap mampu bertahan bahkan ketika pandemi COVID-19 mengguncang perekonomian global.
“Empat provinsi mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif selama pandemi, yakni Maluku Utara, DIY, Sulawesi Tengah, dan Papua. Di antaranya, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi contoh unggulan karena berhasil menjadikan kerajinan sebagai identitas ekonomi lokal,” ungkapnya.

Dekranas dinilai berhasil membangun sinergi antarsektor, dan menjadi model yang patut ditiru oleh daerah-daerah lain di Indonesia. (*/pkjl14)

Loading

Bagikan: