BONTANG,Swarakaltim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang, mengalokasikan sebanyak 29 Ribu kartu Pintar. Nantinya, stimulus untuk menunjang keberlangsungan pendidikan tersebut, menyasar pendidikan dasar hingga menengah mulai dari PAUD hingga SMP se-Kota Bontang, dengan estimasi biaya kisaran Rp. 29 Miliar.
Manfaat kartu Bontang Pintar itu, dapat dipergunakan untuk membeli kebutuhan pendidikan bagi pelajar. Seperti Lembar Kerja Siswa (LKS), kegiatan praktikum, serta keperluan belajar lain, yang tidak masuk dalam daftar penggunaan dana Aloksi Bantuan Sekolah (BOS). Program ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun 2026.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Abdu Safa Muha Ketika dikonfirmasi media ini baru-baru ini mengemukakan, program ini direncanakan menyasar seluruh peserta didik mulai tingkat TK, PAUD, SD, hingga SMP. Hanya saja untuk pencairannya melalui bidang Kesejahteraan Masyarakat
“Untuk Estimasi biaya berkisar Rp29 miliar. Jadi, satu anak mendaptkan Rp1 juta dikali 29 ribu siswa dan data base,” terangnya saat dikonfirmasi Senin,04/11
Ia pun optimistis, jika program tersebut berjalan, kartu Bontang pintar ini seyogianya dapat menjadi stimulus dalam kemajuan Pendidikan di Kota Bontang.
“Ya, tentunya akan menunjang kualitas Pendidikan itu sendiri,” ujarnya.
Meski demikian, untuk realisasi bantuan itu nantinya akan ditujuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memang membidangi.
“Jadi untuk menyalurkan bantuan itu, ada pada bidang Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Bontang, dikarenakan program tersebut masuk dalam kategori bantuan soasial dalam bentuk pendanaan,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mengemukakan argumennya terkait program Kartu Bontang Pintar. Menurutnya, Kartu Pintar Bontang adalah salah satu indicator meminimalisir berbagai persoalan di lingkungan sekolah dan para siswa didik.
Politisi muda asal Golkar ini mengakui, Kartu Bontang Pintar dapat menjadi stimulus kualitas Pendidikan.
“Nantinya pemberian bantuan tersebut tidak dalam bentuk tunai, namun dalam bentuk voucher sehingga penggunaannya dapat dikontol dan dapat digunakan sesuai peruntukannya,” ujarnya. (Adv/wan)