SANGATTA, Swara Kaltim – Keberhasil Kutim mengembangkan aren genjah, menjadi perhatian sejumlah anggota DPRD Muna Sulawesi Tenggara. Saat bertandang ke Kutim, Kamis (12/9) kemarin.
Rombongan wakil rakyat Muna yang dipimpin Ketua DPRD Muna, Abdul Razak ini diterima Sekda Irawasnyah di Ruang Tempudau Kantor Bupati Kutim.
Kepada rombongan yang disertai Asisten Ekbang Setda Muna, Sukarman, Sekda Irawansyah bersama Ketua Sementara DPRD Kutim, Uce Prasetyo dan Sekretaris Disbun Kutim Kasianto menerangkan asal muasal Pemkab Kutim mengembangkan aren genjah.
“Pemkab Kutim melihat aren genjah mempunyai masa depan cerah dan bisa membantu ekonomi masyarakat, karenanya dikembangkan bahkan terus digemari masyarakat,” terang Irawansyah.
Sekretaris Dinas Perkebunan, Kasianto, menambahkan aren genjah mulai berproduksi pada usia 5 hingga 6 tahun sementara aren dalam antara 8 hingga 12 tahun. Aren genjah, diakui memiliki manfaat dan nilai ekonomi tinggi karena setiap mayang dapat menghasilkan nira lebih dari 12 liter per hari dengan lama penyadapan lebih dari dua bulan per mayang.
“Saat ini, varietas aren Genjah Kutim telah dikembangkan pada beberapa daerah di Indonesia, antara lain Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat dan Sulawesi Utara. Potensi produksi benih pohon induk aren Genjah Kutim adalah 4.032 butir per pohon, dan dapat digunakan untuk pengembangan aren seluas 12-13 hektar,” ujar Kasianto.
Ketua DPRD Muna Abdul Razak menyebutkan Kutim dipilih menjadi tujuan studi banding ini dengan alasan pengembangan aren genjah di Kutim, berhasil.
“Selama di Kutim, kami akan menggali informasi sebanyak mungkin bagaimana Aren Genjah bisa dibudidayakan dan menjadi komiditi unggulan di Muna kemudian memberikan kontribusi positif bagi peningkatan ekonomi desa melalui “home industry”,” ujar Abdul Razak seraya menambahkan sebelum pulang mereka akan bertandang ke Kandolo Teluk Pandan, tempat aren genjah dibudidayakan. (sdn)