Wabup : Perusahaan Tinggal Kontak Jika Emergency Karhutla
KUTAI BARAT, Swara Kaltim – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah ibu kota/provinsi masih terus terjadi, bahkan dampak dari kejadian ini merugikan masyarakat Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu terkena dampak kiriman asap pekat dari wilayah Provinsi Kalteng, Kalsel dan Kaltara.
Dalam hal itu, Pemerintah Kabupaten Kubar telah mempersiapkan sejumlah cara untuk mencegah dalam penanggulangan bencana daerah terkait kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Bumi Tanaa Purai Ngeriman.
Wakil Bupati Kubar H Edyanto Arkan, mengungkapkan agar penanganan dan penanggulangan karhutla harus melibatkan seluruh stake holder, baik dari unsur TNI/Polri, instansi terkait, pihak perusahaan dan masyarakat, serta relawan, hingga pengurus mulai dari tingkat kelurahan/kampung, di 16 Kecamatan se-Kubar.
“Perlu kita tindak lanjuti dari tingkat kabupaten, dengan mengeratkan kerjasama ke semua stake holder. Terutama memberi dukungan kepada TNI-Polri (Kodim 0912/KBR dan Polres Kubar) yang telah melakukan upaya penanganan karhutla melalui isntansi BPBD, Satpol PP, Pemadam Kebakaran dan Perusahaan,” ungkap Edyanto Arkan, Senin (17/9/2019).
Edyanto arkan juga meminta sarana dan prasana alat pendukung untuk penguatan manggala agni atau pemadam kebakaran kepada seluruh perusahaan jika kedaan sedang emergency terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
“Kita telah melakukan pertemuan kepada sejumlah perusahaan yang siap membantu dalam penanganan karhutla. Pada dasarnya mereka siap untuk melakukan bantuan tersebut. Seperti perbantuan oleh salah satu perusahan dengan menerjunkan alat pemadam kebakaran saat terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Mook Manaar Bulatn,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyatakan, bahwa sejumlah perusahaan lainnya telah siap melakukan perbantuan jika terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah kecamatan yang betul betul emergncy disaat pemerintah membutuhkan pemadam kebakaran.
“Mereka selalu siap, apa bila kita melakukan kontak kepada perusahaan lainnya untuk melakukan emergency pada daerah-daerah yang merupakan di lingkungan wilayah kerjanya masing-masing. Karena perusahaan telah memiliki sarana prasarana alat pemadaman kekabaran yang memadai,” tukasnya.
Ia menambahkan, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar disembarang tempat. Karena kata wabup, ini memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan di saat musim kemarau ini.
“Saya minta kepada seluruh camat untuk menyampaikan kepada para petinggi, untuk menyampaikan kepada masyarakat agar berhati-hati membakar ladang. Jangan membakar ladang sembarangan, karena ini mudah sekali api menyebar dan membahayakan bagi kita semua seperti yang terjadi saat ini,” pungkasnya.
Dikatahui, asap pekat masih menyelimuti wilayah Kabupaten Kubar dan Mahulu, akibat imbas kebakaran hutan dan lahan. Hari ini titik panas masih terpantau dan jarak pandang hanya 500 meter.
Untuk Ibu Kota Sendawar sendiri, terpaut 100 Km arah barat jarak pandang juga terbatas di bawah 500 meter. Jarak pandang yang terbatas ini akibat asap. Sehingga berpotensi jarak pandang yang menurun diakibatkan oleh kekaburan udara akibat partikel kering seperti asap dan haze. (iyn)