MAHAKAM ULU, Swara Kaltim – Sejumlah tamu undangan dari kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur telah berdatangan untuk menyaksikan festival seni budaya daerah yang dikemas melalui Hudoq Cross Border 2019, terpusat dilapangan Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu.
Event tahunan ini merangkai sejumlah kegiatan tradisional setempat dan melibatkan seluruh masyarakat 50 Kampung dari 5 Kecamatan se-Mahulu ini untuk meriahkan festival seni budaya Hudoq Cross Border yang dikabarkan memacahkan rekor muri untuk kedua kalinya setelah 2018 lalu.
Rangkaian kegiatan dimulai Rabu (23/10) besok. Namun sangat disayangkan, dengan kondisi Ujoh Bilang pada Selasa (22/10) hari ini tadi, hampir seharian aliran listrik dari UPLTD Long Bagun di Ujoh Bilang padam dan sejumlah masyarakat Ibu Kota Kabupaten itu mengeluhkan kondisi tersebut.
Pantauan langsung Harian ini, hampir seluruh penginapan dan home Stay di Ujoh Bilang hingga H-1 pembukaan Festival Hudoq Cross Border 2019, telah habis dipesan dan di booking jauh hari oleh sejumlah instansi. Hal itu guna mempersiapkan inapan bagi para tamu, kontingan dan undangan khusus untuk menghadiri event tersebut.
“Sangat disayangkan saat akan mulai berdatangan tamu dari luar daerah, malah PLN Ujoh Bilang padam. Hampir satu hari, sampai jam 17.36 Wita belum juga menyala,” ungkap Rahmad salah satu warga yang berdomisili dikawasan Tikah, Kampung Ujoh Bilang, kepada tim peliputan Hudoq Cross Border dari Asosiasi Jurnalis Kubar-Mahulu saat tiba di Ujoh Bilang, Selasa (22/10/2019).
Begitu pula dipaparkan Lejiu salah satu warga Long Bagun saat ditemui swarakaltim.com mengatakan, padamnya jalur listrik PLN sangat menggangu akivitas masyarakat. Tidak hanya itu, termasuk jaringan komunikasi nirkabel juga mengalami gangguan sehingga komunikasi melalui telefon seluler bahkan jaringan internet bermasalah.
“Aktivitas sehari hari terganggu, mulai dari jaringan telefon seluler dan internet yang tak dapat diakses, bahkan disusul padamnya PLN. Karena memang listrik sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan rumah tangga dan yang lainnya. Kita berharap kondisi padamnya listrik PLN tidak terus berlanjut. Sebab, event besar ini dalam sepekan kedepan akan semakin ramai dipadati para tamu undangan,” pungkas Lejiu.
Informasi yang dihimpun swarakaltim.com, bahwa 1 dari 4 unit mesin genset PLN yang berdaya 500 KVA mengalami kerusakan akibat terendam banjir melanda Mahulu pada Juni 2019. Sehingga hanya 3 mesin yang dapat beroperasi normal dan harus melakukan pemadaman secara bergilir untuk diwilayah Long Bagun dan Ujoh Bilang.
Diberitakan sebelumnya, Koordinator Unit Listrik Desa (ULD) Ujoh Bilang, Yohanes Jalung Lawing, ditanya tentang sampai kapan dilakukan pemadaman listrik bergilir diwilayah tersebut, dirinya pun belum dapat memastikan karena sukus cadang (onderdil) mesin genset yang rusak tersebut sudah dilaporkan ke PLN Samarinda untuk dilakukan pemesanan onderdil yang dibutuhkan.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi