MAHAKAM ULU, Swara Kaltim – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu, melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), diyakini dapat menarik minat wisatawan mengunjungi wilayah tersebut jika dikelola dengan baik.
Hal itu dikatakan Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar RI, Sapto Hariyono hadir dalam Festival Hudoq Cross Border 2019, yang kembali dicatat MURI melalui prestasi Pegelaran Hudoq Tampa Henti Terlama, pada Jumat (25/10) malam di Ujoh Bilang.
“Disparpora harus aktif mempromosikannya, agar potensi seni dan budaya Mahulu-Kaltim menarik dilihat. Sehingga dapat dikenal serta dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara di masa mendatang,” ungkap Sapto.
Kata Sapto, festival seni dan budaya daerah perbatasan ini mendapat dukungan penuh dari Kementrian Pariwisata RI. Pihaknya mengajak Pemerintah Mahulu mempromosikan destinasi wisatanya melalui sejumlah media cetak dan eletronik.
“Peran media sangat penting digunakan untuk promosi. Sesuai dengan gaya hidup masyarakat sekarang ini yang sudah mobile, interaktif dan tidak terlepas dari android. Sejauh ini, promosi melalui media dampaknya sangat besar untuk menarik wisatawan,” tegas Sapto.
Diakui Sapto, promosi wisata Mahulu saat ini masih kurang. Selain itu, pemerintah melalui dinas terkait bersama pelaku pariwisata juga harus bisa memanfaatkan peran media sebagai patnernya untuk mendorong keindahan ekowisata di wilayah perbatasan RI-Malaysia tersebut.
“Terimakasih kepada rekan rekan media yang telah mendukung mempromosikan kegiatan ini dari sebelumnya. Perlu diketahui, pariwisata belum tentu bisa berkembang tanpa adanya peran media sebagai corong informasi kita,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Festival Hudoq Cross Border 2019, mengangkat tema “Persembahan dari jantung borneo, dari perbatasan untuk peradaban”.
Kegiatan dilaksanakan dari 23-26 Oktober. Bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat luas mengenai ragam seni budaya tradisional Mahulu yang unik dan menarik itu.
Penulis : Vino
Editor : Alfian