Niat Berburu Babi Berenang, Warga Mahulu Hilang Terseret Riam Udang

Loading

Foto: Ilustrasi di saat warga menggunakan perahu ketinting melewati riam udang di Mahakam Ulu

MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Sungai Mahakam Ulu sangat eksotis menyimpan banyak cerita ekstrim termasuk di dalamnya aktivitas positif bagi pecinta wisata air arung jeram untuk menguji nyali, yang disuguhkan dengan keindahan alam Heart of Borneo sebagai jantung Kalimantan di perbatasan RI-Malaysia.

Derasnya arung jeram atau biasa disebut Riam bagi masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu ini, sudah banyak memakan korban, ketika warga setempat dari dan hendak menuju 2 Kecamatan paling hulu sungai, yaitu Long Pahangai dan Long Apari, menggunakan transportasi sungai seperti Perahu Ketinting atau Ces, Longboat dan Speedboat.

Dua hari lalu tepatnya pada Kamis (12/12), Arung Jeram atau Riam Udang yang terkenal sangat ganas itu, kembali memakan korban. Akibat insiden maut karamnya perahu panjang bermesin ketinting/ces menabrak batang kayu saat menanjak riam ganas tersebut.

“Korbannya adalah Kasianus Anyang (25), warga RT 09, Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun. Hingga saat ini, korban yang merupakan matoris perahu ketinting itu dikabarkan hilang terseret derasnya riam udang,” ungkap Kapolres Kubar AKBP I Roy Satya Putra, melalui Kapolsek Long Bagun, Iptu Purwanto, Jumat (13/12/2019).

Teks Foto : Nampak Kapolsek Long Bagun saat memimpin tim pencarian korban hilang di Riam Udang Mahakam Ulu

Purwanto menegaskan, bahwa korban dinyatakan hilang pada kamis petang, tepatnya pukul 18.00 WITA, saat rekan korban bernama Markus, yang berhasil diselamatkan warga saat melintas dihilir riam udang tersebut dan langsung melapor ke Mapolsek Long Bagun.

“Perahu yang digunakan korban dan Markus sangkut diatas batang pohon yang hanyut, dan langsung terbalik sehingga keduanya terseret akibat derasnya arus riam udang itu. Namun rekan korban (Markus) berhasil diselamatkan ketika ada warga melintas dihilir riam tersebut,” jelas Purwanto.

Diungkapkan Iptu Purwanto, kronologis kejadiannya, berdasarkan keterangan Markus, berawal saat keduanya akan berburu babi berenang menyeberang sungai.

Adapun kronologis singkat sebelum kejadian, Kamis pagi itu pada pukul 08.00 Wita. Markus dan korban (Kasianus) berangkat dari Kampung Long Bagun, menuju Riam Udang menggunakan perahu ketinting atau ces. Rencana keduanya akan menunggu babi berenang di hulu Riam Udang.

Namun nasip nahas menimpa keduanya saat akan melewati riam udang. Perahu keduanya menabrak batang kayu yang hanyut ditengah riam dan langsung karam akibat terseret derasnya arus sungai yang mengakibatkan hilangnya korban.

Informasi yang dihimpun swarakaltim.com, hingga saat ini tim pencari orang hilang dari SAR, BPBD, Polisi dan TNI, di bantu warga masih melakukan pencarian di lokasi sungai tempat hilangnya korban.

Penulis : Alfian

Editor : Redaksi