Jika Tinggi Air Terus Naik, BWS III Kaltim Prediksi Bendungan Benanga Bisa Jebol

Loading

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kaltim, mengatakan, apabila ketinggian air terus naik, maka diprediksi Bendungan Benanga, yang berada di Lempake, Samarinda bisa jebol.

Sebab, derasnya Tinggi Muka Air (TMA) di Bendungan Benanga itu terus meningkat. Apabila air terus meninggi, maka bisa membahayakan bendungan tersbut.

Kepala BWS III Kaltim, Anang Muchlis mengungkapkan, bendungan akan jebol jika ketinggian TMA terus meningkat.

BWS III Kaltim saat melakukan pengukuran debit air di Bendungan Benanga, Lempake, Samarinda, pada Senin (13/1/2020)

“Jika ketinggian air naik secara signifikan, bisa membahakan bendungan itu jebol. Tapi semua yang mengatur Tuhan yang maha kuasa,” ungkapnya kepada awak media, Senin (13/1), kemarin.

Namun, ia juga menegaskan, kalau dengan struktur bangunan bendungan yang saat ini masih terbilang kokoh dan kuat ini, dapat dinyatakan masih aman.

“Tapi yang ditakutkan, jika di daerah bawah hujan lebat, ditambah limpahan air dari atas seperti itu maka akan terjadi banjir besar. Ini harus di antisipasi,” sebut Anang.

Ia juga menyatakan, selain diperkuat dengan bangunan Bendungan Benangan yang kokoh, juga harus didukung dengan segera dilakukan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM).

“Bisa lebih aman saat air mengalir dengan baik di SKM. Seperti dengan dilaksanakannya normalisasi di pemukiman kawasan Pasar Segiri,” sebutnya.

Kata Anang, apabila sukses dilakukan normalisasi di SKM, maka dapat mengurangi banjir 30-40 persen di Samarinda. Pasalnya, pemukiman diwilayah tersebut menyebabkan air di Bendungan Benanga meluap.

“Pemukiman disana itu yang menyebabkan air dari atas meluap. Sebab, pemukiman disana mengalami penyempitan ke anak SKM yang sangat parah. Sekarang lebar sungai disana tersisa 5 meter dari lebarnya 40 meter,” tukasnya.

Lanjut Anang, terlebih air di Bendungan Benanga bukan hanya dari Samarinda, tapi juga dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

“Air di bendungan itu, dari hutan juga dari Kukar. Jadi bukan air dari Samarinda saja. Selain itu, menurut informasi ada rawa-rawa yang di sedot tepat di atas bendungan. Padahal, kalau ada rawa-rawa kan bisa mengurangi banjir,” pungkasnya.

Penulis : Redaksi SK