Samarinda Miliki Kapal Pembersih Sampah Sungai Kapasitas 4 Ton

:Perdana 2 Unit, Diberi Nama Karissma

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Pemerintah Kota Samarinda tak pernah berhenti dalam mengurangi banjir di kota Samarinda dengan berbagai kompleks penyebabnya. Kali ini melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dengan meluncurkan Karissma alias Kapal Pembersih Sampah Sungai Samarinda.

Peresmian Karissma oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Sugeng Chairuddin di Pangkalan Pungut Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSSKM) Jl Muso Salim, Samarinda Rabu (5/2/2020).

“Peresmian ini sebagai pembelajaran bagi masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai. Juga menjadi motivasi bagi semua pihak yang ikut serta mengambil bagian dalam memperhatikan masalah sungai ini,” ucap Sugeng dalam sambutannya.

Yang penting menurut Sugeng Pemerintah Pusat juga support dengan melirik beberapa program – program di Samarinda.

“Sungai ini merupakan anugerah yang indah dari Sang Pencipta, sehingga berdosa kita kalau kita tidak peduli. Sebenarnya peresmian ini intinya ingin memberi woro – woro kepada masyarakat sekitar sungai bahwa urusan sungai ini tidak bisa diurusi oleh segelintir orang atau Pemkot Samarinda saja. Tetapi masyarakat harus ikut peduli. Jadi bukan satu alasan bila penduduk kita bertambah, tetapi sampah tidak tertangani. Tidak ada kata terlambat, kita memulai merevisi RTRW Kota yang coba akan kami susun berdasarkan tenokrasi,” tutur Sugeng.

Bicara masalah sungai kalau dilihat dari kapasitas kapal 4 ton, lanjutnya bisa membantu dari jumlah sampah keseluruhan yang ada di Kota Samarinda.

“Nanti daerah mana yang banyak sampahnya bisa dibuat daerah operasi percontohan. Dan kualitas air sungainya sekarang sudah berubah semakin baik. Sungai itu sangat penting karena Kota Samarinda ini tidak punya SDA, sehinga kita wajib berpandai – pandai berinovasi. Saya yakin nanti kalau sungainya sudah bagus bersih, Insya Allah Pariwisata akan mengikuti juga. Saya yakin nanti akan banyak yang datang berwisata di sungai apalagi Griya Mukti kesana terus itu alamnya sangat indah terutama bagi pecinta alam,” sambungnya.

Sekali lagi Sugeng menegaskan agar tak sampai main – main dengan sampah.

“Nanti kita sebagai daerah Penyangga Ibu Kota Negara harus siap segalanya, kalau kita tidak siap akan bahaya terutama masalah sampah. Padahal banyak yang beranggapan OPD yang menangani sampah ini sebelah mata saja, karena pertama tidak kelihatan, kedua kadang tidak berbentuk fisik. Saya sudah mulai rubah di tim TAPD dan mulai kita sadarkan teman – teman, bahwa dengan masalah sampah jangan sampai main – main. Buktinya satu hari saja petugas sampah tidak turun apa jadinya Kota Samarinda sampah menumpuk dimana – mana,” tegas Sugeng.

Sementara itu Kepala DLH Samarinda Nurrahmani menambahkan peresmian ini sebagian daripada proses kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020. Dimana temanya adalah Indonesia Bersih, Maju dan sejahtera.

“Perlu kita ketahui sampah ini bukan hanya permasalahan Kota Samarinda saja merupakan semua yang ada di muka bumi pasti ada sampah. Jadi bagaimana kita bisa mengelola sampah dengan baik seperti TPS ke TPA, sampai TPA kita kelola sedemikian rupa supaya tujuannya TPA umurnya bisa panjang. TPA itu tempat pemrosesan akhir bukan tempat pembuangan akhir,” terang Nurrahmani.

Untuk Peresmian kapal ini sendiri namanya dilombakan. “Perlu diketahui kami pesan kapal dari Kota Bangun, dua unit dengan masing-masing ukuran 10×3. Dengan maksimal bisa mengangkut 4 ton dan bisa kita gunakan siang hari untuk menyusuri Sungai Karang Mumus yang panjangnya kurang lebih 34 km. Kalau malam bisa kami lempar untuk Dinas Pariwisata atau Dinas Kebudayaan juga bisa karena dalam rangka kita sosialisasi,” katanya.

Diharapkannya dari semakin sering mengambil sampah di sungai orang semakin segan membuangnya.

“Kita harus cinta sungai karena bagian dari proses kebersihan di sepanjangan sungai Karang Mumus. Kapal memang ada dua karena satu nanti bisa ditaruh di hilir satunya di hulu bisa ketemu di tengah. Kami lengkapi kru kapal dengan baju renangnya karena kita mau mengorek sampah dibawah-bawah rumah-rumah warga di bantaran sungai,” katanya.

Nanti sebutnya kalau sudah berjalan baru tahu berapa sampah yang bisa diangkat dari sungai secara signifikan.

“Kita akan share kemana – mana kegiatan ini agar warga semakin sadar akan kebersihan lingkungan kita sendiri,” tutupnya.(dho)

Loading

Bagikan: