Caption Ketua DPP SPIP/SBI DPC Kutai Barat Jhon H Yohanes
KUTAI BARAT, Swarakaltim.com – Menjelang pesta demokrasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 sudah mulai diwarnai bagi calon yang ikut berkompetisi dengan beragam cara mendapatkan perhatian masyarakat diwilayahnya masing-masing.
Seperti itulah strategi para pasangan calon dalam ajang menentukan dukungan politik dari dikalangan masyasarakat agar meraih suara terbanyak dalam bilik suara pada hari pemilihan berlangsung.
Namun bagi Serikat Pekerja Industrial Pancasila dan Serikat Buruh Independent, atau disingkat DPP SPIP/SBI DPC Kutai Barat, yang sudah beranggota lebih dari 1.500 orang itu. Belum menentukan sikap politik terhadap para pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati diwilayah ini.
Hal itu terucap dari Ketua Umum DPP SPIP/SBI Kubar, Jhon H Yohanes, didampingi Sekretaris Umum, Emina Susanti, kepada media ini selepas diskusi singkat terkait RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Yang disebut menjadi ancaman bagi pekerja buruh karena dibayar murah, Senin (17/2/2020).
“Setiap serikat buruh punya sikap yang berbeda. Tapi kami dari SPIP/SBSI tetap mendukung suksesnya Pilkada Kubar. Karena buruh tidak berorentasi politik. Namun sifatnya mendukung politik. (Red- terkait RUU Omnibus Law, kami tidak akan membuat aksi dalam tatanan politik,” jelas Jhon, yang juga Ketua Asosiasi Manajer Security Indonesia (AMSI) Kubar itu.
Lanjut dia, buruh tetap memiliki hak untuk terlibat dalam setiap proses politik. Terlepas dari sikap independent but not neutral. SPIP/SBSI Kubar terus memperjuangkan nasib para buruh tidak hanya dilakukan dengan demonstrasi saja. Akan tetapi, hal yang wajar jika menaruh dukungan kandidat tertentu pada pilkada mendatang.
“Serikat buruh tidak dapat terhindari dari politik demokrasi. Sebab, buruh tetap memiliki hak untuk terlibat dalam setiap proses politik. Kalau sudah diperusahaan pasti kita terlibat dalam finansial maupun politik. Maka dari itu, kita akan turut mensukseskan pemilukada tahun ini,”imbuh Jhon.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi (SK)
