SANGATTA, Swarakaltim.com – Memutus penyebaran virus corona, Pemkab Kutim didukungan TNI dan Polri melakukan penyekatan dengan membatasi akses masuk Kutim. Berdasarkan intruksi Bupati Ismunandar, diduga kuat penyebaran Corona masif terlebih adanya peningkatan cluster.
Penyekatan, kata Ismu, mengantisipasi agar virus Corona tidak berkembang di Kutim sehingga pintu masuk Kutim dijaga. Nantinya, pintu masuk ditambah yakni di Kecamatan Muara Bengkal, dan Kongbeng guna menambah kewaspadaan.
“Cluster Corona terus bertambah, kewaspadaan harus ditingkatkan. Termasuk, menambah Posko antisipasi Corona agar tidak Kutim karena pola penyebarannya sudah bisa melalui orang atau barang,” beber Ismu.
Ismu menambahkan kebijakan penyekatan dilakukan Pemkab Kutim sudah melalui banyak pertimbangan. Pemkab Kutim, diungkapkan, harus mengambil langkah dengan memperkuat sistem yang sudah berjalan seperti menambah posko antisipasi COVID-19 di pos lintas batas masuk kutim.
Orang yang akan masuk dan keluar Kutim akan diperiksa kesehatannya. Untuk pengiriman logistik, tetap bebas, jelasnya.
Selain menambah Posko, Pemkab Kutim, ujar Ismu, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus meningkatkan penelusuran Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait dengan cluster baru yakni cluster Ijtima Gowa.
“Yang sudah masuk ODP dan PDP dikarantina baik karantina mandiri, karantina rumah sakit maupun yang disiapkan di Gedung Badan Diklat. Ada juga nantinya, bisa kita pasangi stiker rumahnya agar tidak berkeliaran menulari orang,” katanya.
Pemkab Kutim dalam mengantasi penyebaran virus corona, telah membuka Posko di Patung Burung di Jalan Poros Sangatta Bontang. Para pendatang seperti sopir dan penumpang diminta turun untuk cuci tangan dan memeriksakan suhu tubuhnya, sementara kendaraan mereka disemprot Disinfektan.
Saat ini di kutim ada ODP di Kutim mencapai 298 orang tersebar di 18 kecamatan merujuk data puskesmas, dengan 131 orang dalam selesai pemantauan, 161 dalam proses pemantauan.
“Selanjutnya, PDP 10 orang dengan 8 orang tunggu hasil laboratorium, sementara positif COVID-19 ada 2 orang dalam perawatan intensif,” terang Ismu.
Penulis : Sdn
Editor : Redaksi (SK)