SAMARINDA, Swarakaltim.com – Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim Syaharie Jaang menilai Teuku Riefky Harsya yang menjadi Sekretaris Jenderal Demokrat periode 2020-2025 merupakan sosok yang tepat.
“Ketua Umum Partai Demokrat Pak Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY penuh pertimbangan matang dalam menunjuk pak Riefky Harsya menjadi Sekjend Demokrat karena merupakan kader militan partai Demokrat yang telah bergabung sejak tahun 2001,” ucap Jaang yang juga walikota Samarinda ini.
Tentunya lanjut Jaang para kader Demokrat mengenal betul siapa sosok pengganti Hinca Pandjaitan itu dan militansi serta pengalamannya tak perlu disangsikan.
Riefky sendiri meniti karier dari bawah pada 2002. Ia mulai dengan menjabat Ketua DPC Demokrat Jakarta Pusat, lalu pada 2005 menjadi anggota DPR.
Riefky menjadi anggota DPR hingga sekarang atau sudah terhitung empat periode. Saat ini, dia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi di antaranya pertahanan, intelijen, luar negeri, dan komunikasi.
Di kepengurusan DPP Demokrat periode 2015-2020, Riefky menjadi wakil sekretaris jenderal. Ia juga menjadi Wakil Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma), organisasi ad hoc Demokrat yang ketika itu diketuai AHY, pada periode 2018-2019.
Saat ini juga sedang menempuh program pendidikan doktoral di Institut Pertanian Bogor.
Teuku Riefky Harsya lahir di Jakarta, 28 Juni 1972. Menamatkan pendidikan menengah atas di SMAN 6 Jakarta, ia kemudian berkuliah di Akademi Militer Norwich University (1990-1994). Kemudian menempuh S2 di Teknik Kimia Universitas Indonesia pada 2011-2013.
Merujuk wikidpr.go.id, sebelum terjun ke politik, Riefky berkiprah sebagai komisaris di Tharek Habibie Communication pada 2001-2002. Pada 2003-2005, ia menjabat sebagai Direktur Utama di Grand Kemang Recapital Investment Group. Riefky juga menjadi Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada 2005.
Sebelum menjadi pimpinan Komisi I, ia pernah duduk di Komisi Energi dan Komisi Pendidikan DPR. Riefky merupakan anggota DPR dari daerah pemilihan Nangroe Aceh Darussalam I.
Ia merupakan putra pertama dari Teuku Syahrul Mudadalam dan Pocut Haslinda Azwar. Sang ayah pernah bergabung dengan Partai Golkar, sedangkan sang ibu adalah penulis dan budayawan Bumi Serambi Mekah itu. (dho)