Musrenbang Kaltim, Jaang Sampaikan Anggaran Covid-19 Rp 350 Miliar

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Menghadapi pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Samarinda telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 350 miliar terdiri Rp 313 miliar untuk kesehatan, Jaring Pengaman Sosial Rp 22 miliar dan dampak ekonomi Rp 15 miliar.

Hal disampaikan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang saat melaporkan kepada Gubernur Kaltim Isran Noor pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kaltim Tahun 2020 melalui Video Conference, Selasa (28/4).

Wali kota sendiri menyaksikan di Ruang VIP Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda didampingi Wakil Wali Kota Samarinda M Barkati, Sekretaris Daerah Sugeng Chairuddin, Kepala Bappeda Ananta Fathurrozi, Kepala Badan Pendapatan Daerah Hermanus Barus, Kepala Diskominfo Aji Syarif Hidayatullah dan Kepala Inspektorat Mas Andi Suprianto.

Diluar dari program pusat dalam pembagian sembako, lanjut Jaang pada tahap pertama Pemkot sudah membagikan 34.000 lebih paket kepada warga yang terdampak.

“Kami (Pemerintah Kota Samarinda) tahap pertama ini telah membagikan lebih 34 ribu paket sembako kepada warga yang terdampak diluar dari pada program pusat,” tutur Jaang.

Rumah Sakit Karantina juga tidak luput dari laporan Wali Kota, Senin minggu lalu sudah dibuka, hingga saat ini dilaporkan Jaang pasien dikarantina yang tercatat sudah mencapai 23 orang, PDP 50 orang, terkonfirmasi positif 15 orang dan sembuh 2 orang. Tadi malam satu pasien PDP di RSU AWS meninggal dunia dan hari ini telah dikebumikan sesuai prosedur Covid

“Perlu saya laporkan kepada Gubernur, pada proses pemakaman pagi tadi proses berjalan dengan lancar, karena Pemkot Samarinda telah menyiapkan tempat pemakaman khusus Covid 19 di Tanah Merah, dan juga telah kami sediakan lubang, langkah itu kami persiapkan agar nanti apabila ada pasien yang meninggal dunia kita bisa langsung kebumikan secepatnya,” tutup Jaang.

Sebelumnya walikota melaporkan diantaranya, yang pertama pengajuan Jalan Peti Kemas Palaran dimana jarak dari jalan raya Sanga Sanga menuju titik peti kemas mencapai 7 Km mengalami longsoran.

Menurut Jaang ini sangat vital karena berhubungan dengan pelayanan pangan dan barang yang masuk lewat Samarinda untuk kemudian disuplai ke daerah tingkat dua yang ada di Kaltim.

Kedua, Jaang menyampaikan intake pengolahan air bersih yang ada di Sungai Kapih dengan kapasitas kurang lebih 200 liter per detik dan bisa ditingkatkan menjadi 400 liter per detik.

Dia berharap ini menjadi perhatian di tahun 2021, karena ini melayani kebutuhan air bersih yang ada di Samarinda Ilir, Arisco dan daerah utara Kecamatan Sungai Pinang serta Samarinda Utara juga memberikan pelayanan sampai ke bandara APT Pranoto.

Ketiga, pengendalian banjir secara umum dan mengingatkan Bappenas dan Pemerintah Pusat untuk melakukan pengerukan terhadap waduk Benanga agar lebih ditingkatkan.

Keempat, pipa Pertamina yang berada di Muara Mahakam menurut Jaang masih dangkal dan dia meminta agar posisi pipa ditanam lebih dalam sehingga permukaan kedangkalan bisa berkurang.

Jika hal itu dilakukan dikatakan Jaang akan memberikan kelancaran untuk kapal dengan muatan besar sehingga permintaan barang cepat tersalurkan hingga ke daerah tingkat dua lainnya.(dho)

Loading

Bagikan: