Sekarang Kubar Punya Mesin TCM Pendeteksi Covid-19

Sekarang Kubar Punya Mesin TCM Pendeteksi Covid-19
Sekarang Kubar Punya Mesin TCM Pendeteksi Covid-19

dr Akbar: Cara Kerja Mesin TCM Lebih Praktis dari PCR

KUTAI BARAT, Swarakaltim.com – Guna menditeksi hasil pemeriksaan terhadap pasien yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Provinsi Kalimantan Timur. RSUD Harapan Insan Sendawar (HIS) resmi mengoperasikan mesin tes cepat molekuler (TCM).

Beroperasinya mesin TCM ditandai dengan peresmian oleh Asisten I Setkab Kubar Misran Effendy di ruang labolatorium RSUD HIS disaksikan sejumlah pejabat dan Direktur RSUD HIS dr Akbar, Senin (08/06/2020).

Dalam sambutannya tertulisnya, Bupati Kubar FX Yapan menyebut, wilayahnya ini merupakan salah satu daerah di Indonesia yang termasuk dalam daerah yang terdampak pada pandemi Covid -19.

Asisten I Setkab Kubar Misran Effendy didampingi Direktur RSUD HIS dr Akbar dalam peresmian mesin TCM pendeteksi Covid-19, diruang laboratorium RSUD HIS, Senin (8/6/2020)

Oleh sebab itu Pemkab Kubar sangat membutuhakan mesin yang cepat dan akurasi dalam penanganan corona. Selain itu, Kemenkes RI telah memberikan bantuan sebanyak 60 unit Catridge yang digunakan untuk test Covid-19.

“Kiranya melalui bantuan alat test ini dapat mendukung upaya kita untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan yang lebih banyak, lebih masif dan kemudian nantinya akan disertai dengan pelaksanaan isolasi yang lebih ketat.” jelasnya.

Selain itu, Yapan menghimbau melalui tersedianya catridge TB-TCM untuk pemeriksaan Covid-19 dapat sejalan dengan pelatihan sumber daya petugas medis yang akan mengoperasikan alat tersebut.

Direktur RSUD HIS dr Akbar menyebut, mesin tersebut akan digunakan untuk mendeteksi virus corona yang memiliki sensitif dan spesifisitas tinggi sekitar 95 persen.

“Sehingga alat tersebut menggunakan konversi yakni cartridge yang dihubungkan melalui computer dengan aplikasi khusus. Cara kerja alat ini, pertama masukan sampel dari cairan pasien ke dalam cartridge khusus, lalu hubungkan cartridge ke computer dengan aplikasi khusus,” terangnya.

Lanjut dia, kemudian analisa selama 45 menit dan hasilnya langsung dapat diketahui apakah pasien terinfeksi atau steril.

“Mesin ini sudah ada sejak lama untuk pemeriksaan tuberculosis (TBC) kemudian mesin itu kita upgrade sehingga memungkinkan untuk pemeriksaan Covid-19. Jadi yang kita tambahkan adalah cartridge khusus untuk Covid-19,” tutur Akbar.

Ia menyebut, mekanisme kerjanya lebih praktis dari pada mesin PCR karena semua dikerjakan dalam mesin yang disebut TCM itu. Oleh karena itu, pihaknya tidak lagi menunggu lama akibat proses pengeriman sample Samarinda dan Surabaya yang memkan waktu hingga 16 hari.

“Mesin ini akan diprioritaskan untuk menangani pasien Covid-19, seperti Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) serta pasien terkonfirmasi positif Covid-19,” pungkasnya. (*HMS36)

Editor : Alfian (SK)

Loading

Bagikan: