Pemahaman Masyarakat Kaltim

Loading

Caption: Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim H Andi Muhammad Ishak. dokhumasprovkaltim

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Memasuki pra kondisi tatanan kehidupan baru (new normal), masyarakat harus terus diberikan pemahaman agar mengerti bagaimana penerapan protokol kesehatan sebagai adaptasi kebiasaan baru sehingga bisa hidup aman dan produktif berdampingan dengan Covid-19.

Demikian Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim H Andi Muhammad Ishak, pada konferensi pers secara virtual zoom cloud, Ahad (28/6/2020).

“Mekanisme yang harus diperhatikan adaptasi kebiasaan baru. Diantaranya tingkat kepatuhan masyarakat, kesiapan pelayanan sistem kesehatan, daya tampung guna mengantisipasi peningkatan kasus, serta kemampuan mendeteksi dan mengkonfirmasi kasus-kasus baru,” kata Andi Muhammad Ishak.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini mengimbau pemerintah kabupaten/kota agar memilih dan memprioritaskan sektor atau usaha mana yang dilakukan pelonggaran. Dan harus secara bertahap, tidak bisa sekaligus di semua sektor. Termasuk melihat di zona mana yang diprioritaskan terlebih dahulu.

“Kita perlu melakukan simulasi untuk bisa memastikan masyarakat atau pelaku usaha benar-benar sudah memahami dan melihat skenario pelaksanaannya. Melihat titik-titik mana yang harus dilengkapi, khususnya sarana dan prasarana, seperti fasilitas cuci tangan, penggunaan masker dan penerapan physical distancing di tempat usaha,” urai Andi Ishak.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah kabupaten/kota harus tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat secara epidomolog maupun sistem.

“Siapa yang harus mengawasi dan melakukan evaluasi harus diatur guna perbaikan kedepannya. Masyarakat mempunyai peran dan tanggung jawab untuk bersama-sama melaksanakan protokol kesehatan,” jelasnya.

Perkembangan terakhir Covid-19 di Kaltim, per Ahad, 28 Juni 2020, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 12.323 kasus, selesai pemantauan 11.727 kasus dan masih dalam proses pemantauan 526 kasus. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 837 kasus. Terkofirmasi positif total 503 kasus, pasien sembuh 375 kasus, meninggal 7 kasus dan masih dirawat 121 kasus.(aya/sk).