Petinggi Bumi Batiwakkal Berpulang, Disemayamkan di Balikpapan

Caption: Almarhum Bupati Berau H Muharram

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah merenggut beberapa Kepala daerah di Indonesia. Selasa (22/9) sekitar pukul 16.45 Wita, Petinggi Bumi Batiwakkal, Berau H Muharram yang berpulang usai berjuang melawan Covid-19 setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) selama 13 hari (10/22/9). Dan dikebumikan di Balikpapan sekitar pukul 21.00 wita sesuai Protocol Covid-19.

Meskipun keluarga besar orang nomor satu di Kota Sanggam itu berharap bisa dikebumikan di Kabupaten Berau.
Dalam jumpa Pers Wakil Bupati (Wabup) Berau, H Agus Tantomo didampingi Sekretaris Daerah M Gazali dan Kepala Dinas Kesehatan, Iswahyudi dikediaman Wakil Bupati, Jln Gajah Mada yang mengumumkan secara resmi bahwa benar Bupati Berau H Muharram meninggal dunia.

Menurut Wakil Bupati, harapan Keluarga besar Almarhum telah dikoordinasi dengan pihak Pemerintah Kota Balikpapan terkait pemulangan jenazah Bupati Berau, agar bisa dikebumikan di Berau akan tetapi berdasarkan keputusan bersama hal itu tidak bisa dilakukan.

“Karena keputusan bersama itu sehingga jenazah Almarhum Bapak Muharram akan tetap dikebumikan di Balikpapan malam ini juga sesuai Protocol Covid-19. Mudah mudahan setelah beberapa bulan mungkin baru dipindahkan ke Berau,” jelas Wabup yang mana saat menyampaikan berita duka tersebut ke para awak media terlihat tidak henti hentinya menyeka air matanya.

Kepulangan Almarhum memang sangat mengejutkan sebab beberapa hari lalu dikabarkan keadaannya sempat membaik, tiba tiba ada kabar memburuk pada hari ini (Selasa) yang akhirnya mengalami gagal nafas.

“Bapak Muharram (52) selama menjalani perawatan mengalami perburukan sejak tanggal 13 September 2020,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi dalam press rilis tersebut. Bahkan tambahnya, Tim medis Covid-19 RS Pertamina Balikpapan telah berusaha dengan maksimal untuk meningkatkan kondisi beliau akan tetapi Allah SWT berkehendak lain.

“Memburuknya kondisi Almarhum karena Pneumonia Berat yang disebabkan oleh coronavirus atau Covid-19 telah menyerang keseluruhan paru dan disertai Comorbid yang diderita maka beliau tidak dapat diselamatkan. Info kami terima dari RSPB mulai tadi pagi saturasinya turun sekitar 80 persen dan jam 14.00 wita tadi menurun lagi jadi 30 persen. Ada kemungkinan memburuknya kondisi Almarhum karena sebelumnya memiliki riwayat penyakit lain yakni Diabetes Militus dan pernah pasang ring pada jantung. Berpulangnya Bapak Bupati Muharram menambah kasus kematian Covid-19 ketiga di Kabupaten Berau,” ujarnya lagi.

Hal lain yang diumumkan saat jumpa Pers, dimana Rabu besok (23/9) semua perkantoran di Berau diminta untuk memasang Bendera Merah Putih setengah tiang. Dan besok juga akan digelar Sholat Ghoib bertempat di Mesjid Agung Baitul Hikmah untuk berdoa bersama buat Almarhum Bupati Berau H Muharram. (NHT/***)

Loading

Bagikan: