Caption: Sosialisasi daerah irigasi Mangkurawang
TENGGARONG, Swarakaltim.com – Upaya peningkatan produksi pertanian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai kartanegara (Kukar) telah membangun dan menfasilitasi jaringan irigasi yang tersebar 121 lokasi di 18 Kecamatan.
Dengan adanya fasilitasi Jaringan irigasi ini, diperlukannya partisipasi masyarakat tani dalam pemeliharaannya sangat dibutuhkan karena terbatasnya anggaran pemerintah daerah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) M Yamin melalui Plt Sekretaris Dinas PU mengatakan inovasi GEMARIPA (Gerakan Memelihara Irigasi Partisipatif) ini diharapkan masyarakat tani mau dan mampu berperan aktif secara bersama-sama (bergotong royong) untuk mengelola fasilitas jaringan irigasi di wilayah daerah irigasi masing-masing.
“Kita dorong dan memberikan memotivasi masyarakat tani agar berperan aktif secara bergotong royong untuk mengelola fasilitas jaringan irigasi pada masing-masing daerah irigasi guna pemanfaatan jangka panjang,” lanjutnya.
Menurutnya dengan memberdayakan masyarakat tani agar mampu mengidentifikasi masalah yang terkait infrastuktur irigasi serta mampu menyusun rencana penanganan dan secara bersama-sama (bergotong royong) melaksanakan pemeliharaannya.
Ia menyebutkan ada sekitar 26,75 % luas daerah irigasi dalam kondisi rusak saat ini dan peran serta partisipasi aktif masyarakat tani untuk bersama bergotong royong memelihara sekaligus memperbaiki jaringan irigasi yang rusak masih perlu ditingkatkan.
“Keberdayaan masyarakat tani yang masih lemah terutama pada aspek identifikasi masalah irigasi, menyusun upaya penanganan secara bersama, dan menyampaikan usulan kepada pihak terkait tentang infrastruktur irigasi yang tidak bisa dikelola masyarakat tani secara swadaya,” ungkapnya.
Ia menyebutkan ada dua katagori yang selaras dalam berinovasi GEMARIPA yakni perberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan.
“Inovasi Gemaripa ini diinspirasi oleh adanya beberapa kegiatan kerja bakti bersih lingkungan yang melibatkan beberapa OPD di wilayah Tenggarong,” katanya.
Dalam memfasilitasi, katanya memotivasi dan menggerakan masyarakat untuk berperan aktif dalam memelihara infrastruktur irigasi merupakan suatu inovatif yang baru di Dinas PU Kab Kukar. “Sumberdaya yang diperlukan agar inovasi ini dapat terealisasi antara lain SDM, dana, sarana dan prasarana,” terangnya.
Disebutkannya SDM yang berperan adalah petani, penyuluh pertanian, pengawas irigasi dan tokoh masyarakat (RT, Kades).
“Untuk Dana yang diperlukan dapat bersumber dari swadaya, APBD, dan bantuan CSR, sedangkan Sarana dan prasarana yang diperlukan antara lain ruang pertemuan (rumah, pondok pertemuan), ORMAS (Kelompok Tani, P3A), dan alat perlengkapan lainnya,” paparnya.
Menurutnya implementasi inovasi GEMARIPA secara terarah dan berkelanjutan akan memberikan dampak positif terhadap berbagai aspek antara lain berkurangnya beban anggaran pemerintah daerah dan akan meningkatkan capaian kinerja pemerintah khususnya pada OPD terkait yaitu Dinas PU dan Dinas Pertanian dan Peternakan.
“Keberhasilan masyarakat tani dalam mengelola daerah irigasinya melalui inovasi ini akan menjadi contoh bagi daerah irigasi lainnya,” katanya.
Dikatakannya meningkatkan produksi pertanian sehingga pendapatan petani juga akan meningkat, dan terlibatnya Stakeholder dalam implementasi inovasi GEMARIPA.
Mochamad Safi’I mengungkapkan bahwa dukungan pemkab Kukar khususnya yang terkait dengan anggaran sangat diperlukan, sedangkan pada tingkat kecamatan diperlukan dukungan dan motivasi kepada masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif serta arahan kepada CSR untuk turut serta berkontribusi menjadi faktor yang sangat penting untuk menyukseskan inovasi ini.
“Metode kerja yang terstruktur dan terukur sehingga dapat dimonitoring dan dievaluasi, dan dapat menjadi bahan rujukan untuk pembangunan pada sektor lainnya yang sangat membutuhkan partisipasi masyarakat, kepedulian masyarakat dan pemberdayaan masyarakat,” tukasnya. (ADV/AI)
Editor: Doni