Kukar Miliki 600 Ribu Hektare Potensi Pertanian

TENGGARONG, Swarakaltim.com – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki wilayah yang sangat luas, yakni 2.726.310 hektare. Dengan luas wilayah itu, Kabupaten Kukar sangat berpotensi untuk pengembangan sektor pertanian.

Sektor pertanian di Kabupaten Kukar memiliki potensi yang tinggi. Tentu saja Kukar masuk dalam daftar lumbung pangan yang mengawal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Kadis Pertanian dan Peternakan Kukar, Sutikno SP.MM

Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) Kabupaten Kukar,Sutikno menjelaskan saat ini Pemerintah Kabupaten (pemkab) Kukar sedang berupaya membangun sektor pertanian.

Hal itu berkaitan dengan ketahanan pangan di Kabupaten Kukar untuk menyambut perpindahan IKN di Kalimantan Timur.

“Kukar merupakan daerah penyangga utama, sebanyak 5 juta jiwa penduduk ibu kota juga ikut pindah ke Kaltim. Untuk itu, Kabupaten Kukar disiapkan menjadi penopang utama dalam swasembada pangan,” lanjutnya.

Di Kukar sebutnya ada 600 ribu Hektar (Ha) lebih yang berpotensi untuk pengelolaan pertanian, dan baru 18 ribu Ha yang sudah di kelola dan tersebar di 18 Kecamatan.

“Berdasarkan data Spasial (citra satelit dan matrik), Kukar telah memiliki Luas sawah 4.395,65 untuk wilayah kecamatan Tenggarong Seberang di tahun 2020 ini,” katanya.

Ia mengungkapkan masih banyak lahan tidur di Kukar. Semua itu harus digarap maksimal. Agar daerah ini jadi lumbung pangan di Kaltim. Sebagai penopang IKN nanti.

Ia menjelaskan pula bahwa saat ini sudah ada bantuan dari kementrian Pertanian dengan program Optimalisasi Lahan (Oplah) Rawa  dan tahun ini ada 2 daerah yakni Desa Sebuntal Kecamatan Marang Kayu dengan luas 300 Ha dan Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana dengan luas 50 Ha.

“Pemkab Kukar juga terus berupaya guna memaksimalkan produksi pertanian, telah dilaksanakan perbaikan tanggul, irigasi serta rehab jaringan irigasi,” ucapnya.

Guna memaksimalkan katanya Pemkab Kukar juga telah membangun 4 lokasi Embung, guna menampung air dan bisa dimanfaatkan untuk pertanian. “Dan tahun 2021 nanti tinggal melanjutkan pengembangan sisa lahan yang masih tidur tersebut,” tukasnya. (ADV/AI)

Editor: Doni

Loading

Bagikan: