SAMARINDA, Swarakaltim.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bekerjasama dengan Borneo Fashion Bration (BFB) sejak tahun 2020 lalu, dalam rangka memperkenalkan Wastra di bidang fashion yang di gelar secara virtual.
Berbagai program telah dilakukan agar pengetahuan dan upaya pelestarian wisata Kaltim tersiar ke penjuru nusantara bahkan dunia.
Kegiatan ini merupakan salah satu event merayakan HUT Pemprov Kaltim yang ke-64. Agenda ini merupakan dari 3 event besar dispar Kaltim.
Kepala Dispar Kaltim Sri Wahyuni menerangkan, bahwa Benua Etam memiliki potensi sub sektor fashion yang bisa menjadi sumber pendapatan, dibidang sektor fashion, walaupun dimasa pandemi Covid-19.

“Kegiatan bertajuk Wastra, dari Ibu Kota Negara (IKN) dan dengan bekerjasama BFB guna mendongkrak potensi sektor fashion serta memperkenalkan Wastra yang menjadi ciri khas Kaltim, sehingga masyarakat Indonesia bahkan manca negara bisa melihat langsung Wastra tersebut dengan melalui media sosial,” jelasnya, Sabtu (16/1/2021) lalu.
Ia menyebut, Wastra Indonesia merupakan kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara. Masing-masingnya memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dari simbol, warna, ukuran hingga material yang digunakan.
“Kami ingin wastra Kaltim bisa menjadi thumping to buy. Pengunjung yang datang ke Kaltim tertarik untuk membeli dan mempelajari makna wastra di Kaltim,” tuturnya.
Melalui pelaksanaan Virtual Kaltim Fest (VKF) yang saat ini di gelar, ia berharap bisa menjadi penyemangat bagi para penggiat fashion yang menjadi mitra industri pariwisata.
“Jadikan pandemi ini sebagai momentum untuk berkreasi, berinovasi dan mempromosikan karyanya,” cetusnya Sri Wahyuni.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa dalam Virtual Trunk Show Borneo Fashion Bration 2021, menyampaikan apresiasi atas digelarnya VKF seri pertama yang digelar oleh Dispar Kaltim.
“Dalam pelaksanaan event wisata agar mengedepankan 4 hal, yaitu lokalize, personalize, customize dan small all in size. Pelaksanaan event harus relevan dengan kondisi saat ini, dengan memanfaatkan teknologi, agar tetap menjangkau audience (peserta) yang lebih luas,” katanya.
Dia berharap tiap event wisata harus menerapkan panduan kesehatan CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keselamatan) and Environmental sustainability (pelestarian lingkungan).
Pada pelaksanaan VKF seri pertama ini sendiri menghadirkan fashion show wastra Kaltim dari 7 kabupaten/kota wastra nusantara oleh 50 desainer.
Diketahui bahwa kerajinan Ulap Doyo dan Sarung Tenun Samarinda yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dari Kaltim oleh Mendikbud RI pada tahun 2016 lalu.
Selain itu, wastra atau kain tradisional Kaltim yang turut mewarnai Virtual Trunk Show Borneo Fashion Bration 2021 ini terdiri dari, Kain Badong Tancep, Sulam Tumpar, Kriong, manik-manik dan batik khas Kaltim.
Penulis : AI
Editor : Alfian
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.