Caption: Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi didampingi Bupati Kubar FX Yapan, usai meresmikan Underpass PT FKP di jalan Nasional, Kukar-Kubar, Jumat (11/6/2021).
KUTAI BARAT, Swarakaltim.com -Akses jalan trans nasional di wilayah kabupaten/kota, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menjadi dambaan setiap masyarakat. Dengan harapan kepada pemerintah dapat memperbaiki sejumlah ruas jalan nasional yang mengalami rusak dan berlobang.
Namun Gubernur Kaltim Isran Noor menyebut, kerusakan jalan nasional diwilayahnya itu, mirip dengan gelombang lautan pasifik. Hal itu diterangkannya usai peresmian Underpass PT Firman Ketauan Perkasa di Kabupaten Kutai Barat, Jumat (11/6) kemarin.
Pernyataannya itu dilontarkan, saat awak media menanyakan dirinya yang sempat marah-marah melihat kondisi ruas jalan dari dan menuju Kabupaten Bontang belum lama ini.
“Kenapa marah-marah, ndak marah. artinya itu gembira, karena jalanan kita kaya lautan pasifik,” cetus Isran yang dikenal Gubernur penuh dengan candaannya itu.
Ditanya apakah ada tindakan tegas kepada sejumlah perusahaan yang nakal dengan menggunakan jalan umum.
“Perusahaan ndak nakal-nakal, cuman mucil-mucil. Kalau nakal ndak, cuman mucil aja. Tapi itulah kemajuan kan, artinya belum ada ijin sudah ditambangnya,” tandas Isran.
Selain itu ia juga menyebut, bahwa pemerintah tidak ada kewenangan untuk melaporkan perusahaan yang kerap menggunakan akses jalan umum.
“Ngapain dilaporkan, kita Ndak punya kewenangan melaporkan perusahan. Itukan ada mekanismenya, dimana kita melapor,” jawab mantan Bupati Kutim ini kepada wartawan.
Sementara pertanyaan salah seorang wartawan menyebut, akibat aktivitas perusahaan yang menggunakan jalan umum, sangat berdampak kepada masyarak dan merugikan negara.
“Ooh itu biasa dirugikan, mulai dulu. Ndak usah repot-repot itu biasa. Yang ndak luar biasa itu, kalau diuntungkan,” pungkas Isran sembari mengakhiri wawancara awak media.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi
Publisher : Rina
