Pertamina Hulu Mahakam Kembangkan Inovasi Teknologi HEX Straddle Packer

Loading

JAKARTA, Swarakaltim.com.
Pada 15 Juni 2021 PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha yang juga merupakan Regional Kalimantan Subholding Upstream, kembali mengembangkan inovasi mempertahankan produksi minyak dan gas bumi dari lapangan-lapangan yang telah mature di WK, dengan teknologi HEX Straddle Packer (High Expansion Straddle Packer) untuk mengatasi masalah produksi air di sumur NB-104, di Lapangan Sisi Nubi.

Sebagaimana diketahui, laju produksi air yang berlebih dapat menurunkan produksi migas dari sumur sehingga dibutuhkan cara untuk menutup zona-zona reservoir yang memproduksi air. Tantangan di WK Mahakam situasi dan karakter reservoir sangat unik dan berbeda-beda,. Dikarenakan lokasinya yang berada di mana delta Sungai Mahakam, dikenal dengan _deltaic system.

Kondisi sumurnya yang berbeda-beda, dimana tidak mudah bagi pekerjaan untuk menutup zona reservoir. Misalnya, di sumur NB-104 lokasi reservoir yang memproduksi air berada di bawah zona restriksi. Dimana cara-cara konvensional seperti pemasangan tubing patch tidak mungkin diterapkan.

Untuk itu, tim Well Intervention PHM berkolaborasi dengan Schlumberger dan Interwell mengujicoba teknologi HEX Straddle Packer, yaitu satu teknologi dengan memasang packer yang memiliki dimensi ramping untuk melewati restriksi dan kemudian dengan kemampuan high expansion mengisolasi zona target. Dengan teknologi ini, zona air bisa ditutup sesuai target dan zona gas yang ada di bawah zona air tadi bisa kembali diproduksikan.

Teknologi yang pertama kali diterapkan di Indonesia oleh PHM ini telah sukses dipasang pada April 2021 lalu dengan mode SIMOPS (simultaneous operation) antara Remote operation Well Intervention (WLI) dan Hydraulic Workover Unit (HWU). Kini sumur NB-104 telah dapat berproduksi kembali.
“Inovasi teknologi ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan di PHM untuk mencari cara dalam meningkatkan produksi migas dengan harapan dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan,” kata Agus Amperianto, General Manager Pertamina SubHolding Upstream Zona 8. (*SIS).