SAMARINDA, Swarakaltim.com – Aliansi Pemuda Aktivis Masyarakat Berau (APAMB) menggelar unjuk rasa atau demontrasi di Gedung DPD Golkar Kalimantan Timur, Rabu (30/6/2021).
Sesuai pantauan wartawan, akibatnya aksi saling dorong dan lempar kursi pun terjadi.
Aksi tersebut bentuk protes, atas keputusan Ketua Golkar Kaltim Rudi Mas’ud (RM) mengganti jabatan Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK ke tangan Hasanuddin Mas’ud yang tidak lain adalah kerabat dari RM.
Parahnya, ketika kericuhan, Gedung DPD saat itu tengah disambangi sejumlah anggota KPK.

Koordinator Lapangan (Korlap) APAMB, Jogras, menyebut pihaknya keberatan Makmur diturunkan dari jabatan Ketua DPRD Kaltim. Pasalnya, Makmur adalah tokoh di Kabupaten Berau dan menjadi perwakilan warga Berau untuk suara rakyat.
“Kami tidak akan berhenti, Makmur tidak boleh turun,” tegasnya.
Jogras mengatakan, Ketua Golkar Kaltim RM tidak memiliki alasan yang masuk akal terkait keputusan menurunkan Makmur dari jabatannya. Terlebih, Hasanuddin Mas’ud yang digadang-gadang menjadi pengganti Makmur adalah saudara kandung RM.
Pergerakan massa dimulai pukul 12.00 Wita. Selang 10 menit berorasi, massa diminta bubar oleh AMPG yang menjaga Gedung Golkar Kaltim di Jalan Mulawarman Samarinda.
Massa menolak bubar hingga terjadi aksi saling dorong dan saling lempar kursi oleh APAMB dan kelompok AMPG Golkar.
Anggota AMPG, Arif Rahman yang juga Ketua KNPI Kaltim menegaskan massa untuk bubar dan meminta pihak kepolisian membubarkan massa.
“Terpaksa, kami sudah beri waktu 10 menit. Makanya, kami minta kepolisian membubarkan karena massa menolak bubar,” sebut Arif.
Pada saat kericuhan Gedung DPD Partai Golkar juga disambangi anggota KPK. Kondisi ricuh di luar gedung membuat anggota KPK terjebak di dalam gedung.
Diketahui maksud dan tujuan kedatangan KPK ke gedung tersebut adalah untuk mempertanyakan pengelolaan aset daerah yang digunakan DPD Partai Golkar Kaltim selama ini.(aya/sk)
Editor : Redaksi
Publisher : Alfian (SK)