Foto kenangan (Alm) H.Thohari Azis bersama Struktur PDI-P Balikpapan Wiwin Deru, Budiono, Agung
–Catatan Suara Parpol Koalisi Pengusung Rahmad Mas’ud – (Alm) Thohari Aziz (Bagian-2)
—Pengantar Redaksi—
BALIKPAPAN-Swarakaltim.com, KPU Balikpapan menetapkan H.Rahmad Mas’ud dan Almarhum H. Thohari Aziz meraih suara terbanyak di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Balikpapan 9 Desember 2020. Sesuai surat Menteri Dalam Negeri, Gubernur Kalimantan H. Isran Noor melantik Walikota Balikpapan 31 Mai 2021 di Pendopo Odah Etam, Samarinda pukul 14.00 WITA tanpa disertai H.Thohari Aziz yang meninggal Rabu,(27/1/2021). Lalu siapa pengganti (Alm) H.Thohari Aziz. Berikut suara-suara Parpol Koalisi yang dicatat Slamet Iman Santoso,S.sos Wartawan Swara Kaltim dipaparkan.
Dalam sejarah Kota Balikpapan di era reformasi baru pertama kali di Pilkada muncul pasangan tunggal Walikota. Inilah namanya realita psikologi politik dan sosial politik yang nyata ada di Kota Balikpapan. Tinggal bagaimana prespektip kita memandang di sektor politik di Kota Balikpapan. Yang jelas kita memiliki semangat besar untuk berkontribusi dan berupaya memperbaiki politik di Negeri ini. Dan memiliki niat yang sama dan mau belajar untuk mengembangkan karatekristik kita dalam memahami politik di Indonesia.

H.Rahmad Mas’ud telah sah menjadi Walikota Balikpapan. Tanpa pendamping Wakil Walikota Balikpapan, tentu belumlah sempurna dan tidaklah mudah membangun kota Balikpapan sendiri. Kekosongan Wakil Walikota ini menjadi perhatian khusus masyarakat kota BERIMAN. Partai Koliasi pengusung yang menjadi power bersama kemenangan pasangan Rahmad Mas’ud dan Thohari Aziz diminta segera membuka diri memprioritas pengganti (Alm)Thohari Azis.

PDI Perjuangan (PDI-P) yang kehilangan sosok figur kader terbaiknya tentu memabawa semangat khusus agar kader mereka yang lain dapat menggantikan posisi (Alm) menjadi Wakil Walikota Balikpapan. Melalui Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim Safaruddin secara terbuka lewat media menyampaikan ketahanan, keteguhan partainya untuk mempertahankan posisi Wakil Walikota Balikpapan itu ada di genggaman PDI-P.
Seperti yang dimuat salah satu media di Kaltim (31/5/2021) Safaruddin mengharapkan kepada Rahmad Mas’ud untuk tetap memilih PDIP. Bukan tanpa sebab, baginya yang berkeringat adalah PDIP. “Ya milih PDIP dong. Kan yang berkeringat PDIP. Masa enngak keringat apa-apa terus mau jadi. Kalau mau harus berkeringat dong, masa keringat orang mau di pakai,” ungkapnya. Partai-partai pengusung lanjut Safaruddin, sudah mengerti tentang hal itu. Dalam politik ada etika dan juga hati nurani.
Kemudian H.Safaruddin menegaskan kembali penyataanya “itu yang selalu saya sampaikan bahawa dalam berpolitik ini ada etika dan hati nurani. Saya kira partai-partai di Balikpapan juga mengerti tentang itu. Kalau ada yang tidak mengerti berarti tidak punya etika,”ucapnya.
Sementara dalam silahturahim kebangsaan antara PKS dan PDI-P di kantor juang PDI-P (28/6/2021). Budiono Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Balikpapan mengatakan sejauh ini secara tersurat dan tersirat dirinya sependapat dengan apa yang di sampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim. Terkait posisi yang mengantikan (Alm) Thohari, Ia menegaskan PDI-Perjuangan Balikpapan sudah mengawal 1 nama yaitu pilihan nya Istri (Alm) Thohari Aziz.
Dapat kita bayangkan bagaimana sikap Parpol pengusung Rahmad Mas’ud harus bisa memahami dan menyesuaikan alur pemikiran dari Ketua DPD PDI Perjuangan H.Safaruddin dalam membangun komunikasi politinya. Disaat yang sama sesungguhnya Parpol pengusung (PDIP, Golkar, PKS, Demokrat, Gerinda, PKB, Perindo, PAN,PPP) telah diberikan ruang yang sama dalam perjuangan yang sama mengantarkan Rahmad Mas’ud dan (Alm) Thohari Aziz menjadi Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan.
Apa komentar dari Parpol pengusung seperti Gerinda, PKS, PPP, PKB dengan pemikiran yang di sampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan H.Safaruddin. Apakah penempatan Wakil Walikota ini dilihat dari persepsi politik semata. (BERSAMBUNG) Bagian-3.