Gelar Pertemuan, Berau Akan Jadi Penyangga Pangan IKN

Loading

Foto suasana pertemuan

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Berau perkuat ketahanan pangan sebagai penyangga pangan di Ibu Kota Negara (IKN), dengan menggelar pertemuan penyusunan program penyuluhan pertanian 2023, yang diselenggarakan di Ruang Pertemuaan Distanak Jl Bujangga Kecamatan Tanjung Redeb, Kamis (31/3/2022).

Pada kesempata itu, Kepala Distanak Berau Mustakim menyampaikan, pertemuan ini merupakan rangkaian pertama sebagai silahturahmi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan seluruh steakholder terkait. Selanjutnya pembahasan kerja program pertanian di tingkat Kabupaten Berau. “Perlu kami sampaikan bahwa seyogyanya yang membuka hari ini Pak Sekda, tapi berhubung Beliau masih di luar kota sehingga saya yang diamanahkan,” kata Mustakim di ruang pertemuan.

Dia melanjutkan, mengenai perkembangan pertanian di Kaltim memang dibutuhkan kesabaran tentunya atas skema pertanian produksi di Kaltim kedapan mulai berubah dari sekarang, karena pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) itu akan berjalan terus dan populasi penduduk yang berimigrasi dari Pulau Jawa. “Nah, ini potensi besar atau peluang pemasaran untuk ketahanan pangan dan peternakan, serta lainnya. Tentunya yang berkaitan dengan ketahanan pangan akan semakin terbuka luas,” ungkap beliau.

Untuk di Bumi Batiwakkal beliau mengatakan, berpotensi dua, yaitu sebagai penyangga pangan maupun pariwisata. Kemudian, sebagai penyangga pangan seperti pertanian, pertenakan, perikanan tentunya produksi dari sini sangat diperlukan bagi yang membutuhkan. “Sekarang ini saja terutama di sektor pangan kita masih bergantungan dengan luar daerah. Dan kita kepingin kedepan menjadi pemain di daerah kita sendiri, bukan menjadi penonton,” tutur Mustakim.

Tentunya untuk pembangunan peternakan tidak bisa dipungkiri, pembangunan pertanian memang begitu luas. Semua sub sektor harus semakin kompak untuk pertanian terutama di Berau. “Sub sektor yang saya maksud dalam hal ini, sub sektor ketahanan pangan, peternakan, holtikultura, maupun perikanan itu sangat dibutuhkan sinergritas sehingga pembangunan di daerah kita tercinta ini dapat berjalan lancar,” pungkas Mustakim. (Nht/Fdl)