Pemkab Terus Matangkan Persiapan Penyeberangan Jelang Penutupan Jembatan Sambaliung

Foto suasana saat Bupati Berau turun dari kapal LCT saat simulasi

Simulasi Diharapkan Bupati Mampu Pelajari Kekurangan Pra Operasional LCT,

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Bulan Oktober 2022 ini direncanakan pengerjaan perbaikan secara total jembatan Sambaliung, Kabupaten Berau bakal direalisasikan. Sehingga untuk memaksimalkan pekerjaan, jembatan harus ditutup. Namun untuk mematangkan kesiapan kapal LCT yang akan digunakan untuk penyeberangan alternatif, Sabtu (8/10/2022) digelar simulasi penyeberangan di Singkuang Kecamatan Tanjung Redeb – ke Limunjan Kecamatan Sambaliung. Ternyata melalui simulasi tersebut ditemukan ada beberapa kekurangan dan secepatnya akan dibenahi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.

Turut hadir dalam simulasi penyebrangan menggunakan LCT ini yakni, Asisten II Setkab Berau, Dinas Perhubungan, KUPP Berau, Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, Polres Berau serta perwakilan manajemen perusahaan.

Hal itu diakui oleh Bupati Berau Sri Juniarsih Mas kepada awak media, namun hambatan tersebut bisa menjadi koreksi ke depan sehingga saat tiba waktunya nanti semua kekurangan sudah dibenahi.  “Ada beberapa koreksi pasca simulasi, mulai dari landasan pendaratan kapal LCT dan tanah yang tidak rata di dermaga sandar LCT,“ jelas Bupati. Dalam hal ini, Bupati juga berpesan kepada masyarakat, jika nanti saatnya penyeberangan alternatif dioperasikan, masyarakat diminta untuk mengikuti arahan petugas dan berhati hati saat naik dan turun. Semua itu untuk keselamatan para pengguna kapal penyeberangan.

Saat ditanya molornya lagi jadwal penutupan jembatan, padahal pihak Provinsi sudah melayangkan surat terkait jadwal penutupan yang akan dimulai per tanggal 07 Oktober 2022, Bupati mengakui belum bisa dilaksanakan karena persiapan belum matang. Bupati mengatakan, bahwa Pemkab hanya minta yang terbaik dan kenyamanan serta aturan keselamatan yang maksimal. “Penyeberangan ini kami berikan gratis kepada masyarakat selama proses perbaikan jembatan, anak-anak sekolah juga kami persiapkan bis di Tanjung Redeb,“ tegas Bupati.

Masih Bupati, jadi ada 2 LCT yang akan digunakan untuk penyeberangan dan bekerja selama 24 jam, jadi masyarakat umum tidak perlu khawatir jika ada keperluan mendadak. Selama  kurang lebih 3 bulan perbaikan, masyarakat diminta bersabar, siapa tau penyelesaianya bisa lebih cepat dari jadwal. Sebab Pemkab harus memastikan semua dampak dan resiko jika dilakukan secara terburu buru.  Namun dalam hal ini karena Pemkab sebagai pelaksanaan di lapangan, makanya persiapannya harus benar benar matang baru ditutup.

“Yang jelas masyarakat juga kita himbau untuk waspada dan hati hati saat naik dan turun di kapal penyeberangan, baik itu LCT maupun kapal jenis lainnya. Masalah lainnya kenapa Pemkab tidak mau gegabah, sebab lalu lintas yang melewati jembatan sambaliung ini sangat tinggi, makanya untuk transportasi alternatifnya harus optimal dan maksimal sehingga tidak mengecewakan masyarakat selaku pengguna nantinya,” tutur Petinggi Bumi Batiwakkal tersebut. (Nht/*).

Loading

Bagikan: