Kasus DBD di Balikpapan 1.310 kasus, Warga di Minta Menjaga Kebersihan

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan terus mengingatkan kepada warga Balikpapan untuk tetap waspada akan bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. DKK mencatat  untuk periode Januari – Oktober 2022 atau Minggu ke-41 ini, terdapat sebanyak 1.310 kasus DBD, dengan 5 orang korban diantaranya meninggal dunia.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Balikpapan, Priharto mengatakan, data kasus DBD di Tahun 2020 ada sebanyak 1.198 dan 6 orang meninggal. Kemudian di tahun 2021 ada sebanyak 578 kasus dan 4 orang meninggal.

“Kasus DBD periode Januari – Desember 2021 menurun dibandingkan dengan 2020, tapi perlu surveilans DBD di setiap kelurahan dan mewaspadai lonjakan kasus di awal tahun 2022,” ujarnya, Jum’at (28/10/’22).

Adapun langkah yang dilakukan Dinkes Kota Balikpapan, kata Priharto, yaitu melakukan pendataan kasus DBD di rumah sakit, pelaksanaan fogging pada kasus dengan hasil PE positif, KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), aktifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan mengaktifkan kader Jumantik di setiap kelurahan.

“Selain itu juga mengimplementasikan inovasi kelambu air, koordinasi dengan lintas sektor dan program, serta Surat Edaran SKD-DBD penggunaan kelambu air,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, saat ini masih ada kasus DBD tersebut, namun sudah tidak menonjol.

“Ada kasusnya tapi tidak terlalu menonjol peningkatannya,” ujarnya.

Dios sapaan akrabnya mengatakan, sampai saat ini masih melakukan penanganan, yaitu kita lakukan sosialisasi, edukasi ke masyarakat untuk giat kerja bakti masal, pemberantasan sarang nyamuk, memasang kelambu air bagi yang sudah mendapatkan, kemudian segera memeriksakan ke dokter jika memang ada kasus demam.

“Selain itu, kita juga sudah menyiapkan di puskesmas reagen lalu tersedia stok ns one (NS1) untuk mendeteksi DBD lebih cepat, jadi tidak dirujuk lagi karena di Lab puskesmas sudah ada,” paparnya.

Menurutnya, kalau pun nanti terjadi kasus dan ada yang positif serta ada jentik di wilayahnya, maka akan ditindak dengan fogging. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat untuk waspada dan jaga lingkungan sekitar agar tetap bersih terhindar dari sarang nyamuk.

“Seperti bulan ini lonjakan itu turun, tidak seperti bulan lalu. Di sisi lain, Dinkes juga meminta kewaspadaan terhadap permasalahan penyakit lainnya, seperti difteri, malaria dan diare,” tutupnya.(*/db)

Loading

Bagikan: