MAKASSAR, Swarakaltim.com – Di hari kedua lawatannya di Provinsi Sulawesi Selatan, Gubernur Kalimantan Timur Dr H Isran Noor didaulat mengisi kuliah umum di Universitas Hasanuddin (Unhas) Kota Makassar.
Kegiatan di Ruang Senat Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin, diawali sambutan sekaligus membuka kuliah oleh Rektor Unhas Profesor Jamaluddin Jompa, yang dihadiri 250 peserta, terdiri guru besar, dosen dan mahasiswa.
Kuliah umum bertema Tantangan dan Prospek Pembangunan IKN dalam Mewujudkan Pembangunan yang Berkeadilan juga dihadiri Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi, selaku Ketua Umum IKA FMIPA Universitas Hasanuddin.
“Tantangan itu adalah peluang, itu bagi saya. Dan ini juga bagi adik-adik mahasiswa,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor menjawab pertanyaan peserta Kuliah Umum di Kampus Tamalanrea Unhas Makassar, dikutip Swara Kaltim melalui berita Biro Adpim Setprov Kaltim, Kamis 26 Januari 2023.
Sulawesi Selatan lanjutnya, sudah sejak lama membangun kerja sama dengan Kalimantan Timur sangat baik, bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia sampai saat ini. Seperti bahan pangan utama, baik beras, telur, daging dan komoditi hortikultura selama ini didatangkan dari Sulawesi Selatan.
“Berarti kalau di Kaltim dibangun ibu kota negara, maka tentu Sulsel menjadi daerah paling utama ikut menyuplai kebutuhannya. Nah, inikan peluang, meski tantangan pasti ada,” jelasnya.
Selain itu, jawab Gubernur, banyak pihak meragukan bagaimana IKN dibangun di kawasan hutan. “Itu saya tegaskan, bukan hutan primer atau hutan alam, tapi hutan produksi atau hutan tanaman industri,” ungkapnya.
“Dan seandainya, nantinya pembangunan IKN itu benar merusak hutan. Maka, saya yang terdepan menolaknya, kita hentikan,” sambungnya, seraya menegaskan anggapan miring dan negatif sedikit pihak menjadi tantangan pembangunan IKN.
Di kesempatan ini pula, orang nomor satu Benua Etam ini mempersilahkan Universitas Hasanuddin jika ingin membangun kampusnya di kawasan IKN. “Kalau pemerintah provinsi disiapkan 2 atau 3 hektar per daerah. Kalau perguruan tinggi, paling tidak 1.000 hektar. Apalagi, Unhas ini kan universitas bertaraf global, silahkan bangun di IKN,” tandasnya.
Dalam paparan kuliah umumnya, Ketua Umum APPSI ini menyinggung bagaimana kontribusi Kaltim untuk keuangan negara dan ekonomi bangsa dari kekayaan sumber daya alamnya, hingga masa pandemi Covid-19, Benua Etam tetap menambah pundi devisa bagi Indonesia.
Rektor Unhas Profesor Jamaluddin Jompa mengungkapkan pihak Unhas telah membentuk Pokja terkait IKN di Kaltim serta sudah melakukan kajian, termasuk akan membangun kampus Unhas di kawasan IKN. “Jangan-jangan semangat kami (Unhas) mengalahkan warga Kaltim sendiri,” ujarnya.
Rektor juga menyebutkan Unhas saat ini memiliki 47 ribu mahasiswa dan 2.500 dosen didukung 700 tenaga civitas akademik dan alumni sebanyak 300 ribu orang. Kuliah umum diisi sesi tanya jawab dan diakhiri penukaran cenderamata antara Rektor Unhas dan Gubernur Kaltim, dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Muhammad Kurniawan, TGUP3 Kaltim, tokoh Kaltim juga alumni Unhas, serta Dr Sofyan Hasdam, Profesor Jafar Haruna dan Sekjen IKA Unmul Wahyudi Manaf.(aya)