BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Demi mewujudkan kota yang nyaman dan layak huni, maka keberadaan industry tahu tempe harus di tata. Sehingga dalam rangka penataan industry tahun tempe ini, maka pemerintah kota Balikpapan akan mengembangkan Sentra Kawasan Industri Kecil di Sumber (SKIK) dengan tekhnologi ramah lingkungan bagi pelaku usaha tersebut.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan Heruressandy mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyusun perencanaan untuk penataan SIKS dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan.
“Tapi itu masih butuh waktu. Ada perencanaan kesana yang baru diusulkan tahun 2024. Untuk peningkatan teknologi industrinya, terus juga untuk mengubah kebiasaan perilaku tahu tempe yang menggunakan kayu,” kata Heru kepada wartawan, Rabu (17/5/’23).
Lanjut Heru, tentunya tekhnologi ini tidak hanya ramah lingkungan, penerapan teknologi ini dapat mempercepat produksi, terus juga tidak banyak menggunakan tenaga kerja tapi hasilnya maksimal. Mengingat, untuk memproduksi kedelai itu butuh proses yang panjang agar bisa jadi tahu atau tempe.
Prosesnya itu yang coba ditingkatkan lagi seperti yang biasanya menggunakan kayu bakar, nanti bisa cuma menggunakan residu apapun. Seperti plastik. Jadi bisa mengurangi juga sampah yang ada di wilayah tersebut.
Rencana program ini akan diusulkan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan Tahun 2024 mendatang.
“Kita usahakan program ini bisa dibiayai melalui APBD Kota,” tutupnya(*/pr-pk’23)