Sri Aslinda Sebut Bekal Pemahaman Agama Sangat Penting Hindarkan Kekerasan Terhadap Anak

Foto Ketua TP PKK Berau Sri Aslinda

TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Kasus pelecehan terhadap perempuan masih marak terjadi di Kabupaten Berau, sehingga sangat dibutuhkan peran bekal pendidikan agama untuk penangkal kasus tersebut. Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Berau, Sri Aslinda Gamalis saat ditemui di Balai Mufakat, Jalan Cendana, Tanjung Redeb, Selasa (30/5/2023). Beliau juga turut menyoroti masalah tersebut, beliau juga ikut merasakan kesedihan mengenai pahitnya menjadi korban tindakan asusila.

Dirinya mengatakan bahwa, sangat penting adanya pemahaman dari sejak dini terkait pengetahuan agama oleh keluarga untuk anak, dan diharapkan untuk tidak menjadi hal tabu ketika memberikan pemahaman terkait alat reproduksi.

“Perlu penanaman dini bekal agama dan jangan membebaskan anak untuk menggunakan handphone, perlu difilter atas program apa yang pantas untuk seusianya,” jelas Sri Aslinda.

Hal yang paling menyedihkan dan miris saat kini, sebagian banyak pelaku dari kejahatan kriminal tersebut berasal dari orang-orang terdekat atau bahkan dari keluarga sendiri.

Dikatakannya, hal perlakuan yang tidak terpuji tersebut merupakan adanya kesempatan untuk melakukan tindakan asusila. Tentu, hal ini juga dilandasi oleh berbagai faktor yang melatarbelakanginya, seperti faktor kurangnya pemahaman tentang agama, faktor ekonomi, dan faktor lingkungan.

“Dari salah satu faktor ketidakmampuan hal perekonomian, ada yang tinggal satu rumah tapi banyak isi keluarga didalamnya dan tidurnya pun bersamaan, baik dengan pamannya, tantenya, dan lainnya. Hal itu terkadang menimbulkan nafsu melakukan tindakan asusila, walaupun anak di bawah umur juga kerap menjadi korban,” tambahnya.

Maka dari itu, dirinya sangat menghimbau kepada orangtua untuk menanamkan bagaimana cara menjaga diri sejak dini dan memberikan pemahaman akan pondasi agama dan keimanan. Kendati demikian, Sri Aslinda memberikan pesan khusus kepada orangtua yang memiliki anak untuk dapat membekali pendidikan agama dan memberikan edukasi alat reproduksi untuk memberikan pemahaman pada anak.

“Tentu mulai dini, perlu diajarkan dan dibahasakan kepada anak untuk dapat menghindari hal-hal sensitif dan bisa menjaga jarak yang bukan mahramnya,” tandasnya. (Nht/Asti).

Bagikan:

Related posts