BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud meresmikan secara langsung peluncuran sistem pelayanan kesehatan Balikpapan. Website pelayanan kesehatan di kelola Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Adapun pelayanan ini bertujuan, guna memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada masyakat.
Menurut Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud, pihanya tentunya sangat mendukung peluncuran siyankes ini. Tentunya Siyakes ini mempermudah pelayanan secara terintegrasi di Balikpapan. “Kan banyak tuh ada pelayanan pengantaran jenazah termasuk juga pengobatan tradisionaltradisional. Itu tinggal dibuka semua akan kelihatan disitu, ” kata Walikota Balikpapan Rahmad Masud.
Sementara itu. Ditempat yang sama tidak hanya peluncuran Siyakes, namun juga dilakukan pengukuhan sebanyak 30 pengurus Yayasan Kanker Indonesia cabang Kota Balikpapan dikukuhkan pengurus YKI provinsi Kaltim di Aula Pemkot Balikpapan, Rabu (31/8/2023).
Mantan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakot Balikpapan Sri Sutantinah dipercaya memimpin organisasi sosial ini. Sri Sutantinah didampingi kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty dan jajaran serta mantan kepala DKK seperti Dyah Muryani, Balerina juga ikut dikukuhkan.
Ketua YKI Kota Balikpapan Sri Sutantinah menjelaskan pengukuhan in sesuai amanah rakornas YKI di jakarta bahwa semua YKI Provinsi dapat mengukuhkan YKI di kabupaten kota.
” SK sudah terbit sejak Mei dan sekarang dikukuhkan YKI provinsi. Provinsi ini sifatnya hanya sebagai kordinator, ” ujarnya.
YKI Balikpapan sudah ada sejak tiga periode lalu. Program 2023 ini YKI Balikpapan masih melanjutkan program lalu yakni melakukan deteksi dini kanker payudara dan serviks.
” Untuk payudara itu kita penyuluhan kepada anak sekolah dan masyarakat itu bagaimana cara mendeteksi secara dini secara mandiri, ” katanya.
Sedangkan deteksi IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) untuk kanker leher rahim, YKI Balikpapan bekerjasama dengan seluruh puskesmas pemeriksaan gratis dengan periode tertentu.
” Kanker itu akan sembuh kalau ditemukan sedini mungkin. Jadi masyarakat diberikan penjelasan pengertian bahwa kanker bukan segala-segalanya. Nanti kalo kanker sepertinya divonis sudah habis, ” katanya.
” Di Balikpapan masih tinggi payudara. Secara nasional juga payudara tapi penyembuhan juga tinggi karena ada literasi kepada masyarakat, hidup sehat dan kanker dapat diobati dengan pencegahan dini sehingga masyarakat banyak yang mengerti makanya kami akan masuk ke sekolah-sekolah, ”tutupnya
Sri Sutantinah menambahkan, untuk program YKI Balikpapan yang lainnya adalah pemberian bantuan bagi penderita kanker yang tidak mampu. ” Biasanya yang kena kanker itu akan habis semua, hartanya. Tapi bantuan ini bukan untuk pengobatan karena ditanggung BPJS. Bantuan ini untuk pendukungnya, mondar-mandir ke rumah sakit, yang menunggu. Kalau tidak bantu habis mereka tidak mau berobat padahal pengobatan kanker harus selesai, ” tutupnya(pr)