TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Di Kabupaten Berau saat ini telah memiliki delapan (8) sekolah inklusi, terdiri dari Sekolah Dasar (SD) sebanyak tujuh (7) sekolah dan satu (1) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun sayangnya belum semua sekolah itu memiliki tenaga pengajar yang merupakan lulusan Pendidikan Luar Biasa (PLB).
“Kondisi ini perlu segera disikapi jangan berkepanjangan. Besar harapan kami dari Wakil Rakyat, Dinas Pendidikan (Disdik) memiliki program untuk mengatasi kekurangan guru lulusan PLB ini. Kami minta Disdik sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis mampu genjot lulusan PLB, sehingga bukan hanya sekolah inklusi bisa menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tetapi semua sekolah di Bumi Batiwakkal,” ujar Ketua DPRD Berau, Madri Pani.
Sebagaimana diketahui bersama lanjut Petinggi di lembaga legeslatif Bumi Batiwakkal itu, sekolah inklusi merupakan solusi bagi ABK untuk tetap mendapatkan kesempatan pendidikan yang layak. Pendidikan inklusi tersebut bertujuan untuk mendekatkan pendidikan kepada masyarakat, terkhusus bagi ABK.
“Jadi keberadaan sekolah inklusi sangat diperlukan di daerah kita tercinta ini. Harapan kita bukan hanya di sekolah sekitar perkotaan saja namun di setiap kecamatan yang jauh dari kota juga tersedia. Agar semua ABK bisa mendapatkan pendidikan yang layak, mau ABK di perkotaan maupun di kecamatan jauh dari Kota Tanjung Redeb,” imbuh Tokoh politik asal Partai Nasional Demokrat (NasDem) tersebut, saat berbincang di kantonya Jl Gatot Subroto Kecamatan Tanjung Redeb baru baru ini.
Sangat dipahami, kendala di Berau kenapa bisa kekurangan guru lulusan PLB, karena memang guru dengan jurusan itu sangat terbatas. seharusnya hal ini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Pasalnya, kekurangan guru tentu berpengaruh kepada dunia pendidikan. “Karena sifatnya urgen, alangkah baiknya kekurangan guru lulusan PLB ini usulannya menjadi atensi khusus. Harap OPD tekait segera sikapi,” minta Ketua Dewan, Madri Pani.
Sementara itu secara terpisah Kepala Disdik Kota Sanggam Yudi Artangali saat ditanyakan hal kekurangan guru lulusan PLB ini menjawab, hal ini selalu diupayakan, namun memang jumlahnya terbatas.
“Kita sudah usulkan, bahkan untuk penerimaan PNS jatah guru di Berau masuk guru lulusan PLB ini, namun memang yang terterima sangat minim jumlahnya. Masukan dan arahan DPRD sangat memotivasi kami, intinya kami terus berusaha menyikapi kekurangan guru lulusan PLB ini,” jelasnya mengakhiri. (Adv/Nht)