BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan bersama dengan Ekonomi Kreatif Balikpapan melaksanakan lomba fashion show di Gedung Klandasan, Minggu (21/4/2024).
Menurut Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan Ratih Kusuma, lomba baju khas daerah Kota Balikpapan diperuntukan bagi anak-anak dan masyarakat umum. Lomba ini juga dimeriahkan dengan lomba edukasi game, dan kuliner UMKM. “Yang mana dikhususkan untuk baju khas Balikpapan. Termasuk ada kegiatan olahraga, ada edukasi game, pertanyaan kuis, ada kuliner UMKM dan ada fashion show,” kata Ratih Kusuma, Minggu (21/4/2024).
Untuk lomba fashion show diikuti 26 peserta untuk kategori anak-anak dan enam peserta untuk katagori umum. Adapun penilaian lomba baju yang mana motif itu digunakan. Misalnya menggunakan baju mahligai mulai dari kebaya dan aksesoris, sanggul, serta kain bagian bawah,” jelasnya. “Itu jadi kriteria utama, dan mereka sudah sangat menjiwai pakaian itu. Tugas kami sosialisasikan sesuai dengan ketentuan baju khas Balikpapan,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu peserta Claudya Rosalina siswa dari SMK Airlangga mengaku, senang ikut lomba fashion. Keikutsertaan ini menjadi yang pertama kali dan menjadi pengalaman berharga menggunakan baju khas Balikpapan.
“Baru kali ini ikut lomba seperti ini, sebelum nya juga pernah ikut lomba lainnya fashion show. Tapi gunakan pakaian kreasi, kalau ini ditentukan temanya,” tutupnya.
Pemkot Balikpapan juga mengenalkan baju khas Balikpapan yakni baju Mahligai.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Balikpapan, Pargianta menambahkan keikutsertaan Kota Balikpapan dalam pawai di Makassar menampilkan anak-anak dari sanggar tari Kota Balikpapan dengan berpakaian maupun aksesoris khas Balikpapan. “Mereka juga memakai kostum-kostum unik agar penampilan pawai budaya kita semakin semarak,” jelasnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meramaikan pawai budaya tersebut,” katanya.
Dalam kegiatan di pawai APEKSI di Makassar dihadiri Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan istri, Nurlena Rahmad Mas’ud ikut bersama unsur Forum Komunikasi pimpinan daerah Kota Balikpapan. “Jadi tidak hanya berpakaian mahligai. Ada juga kita tampilkan berbagai pakaian daerah. Ini menggambarkan bagaimana kota Balikpapan yang di dalamnya terdapat masyarakat dengan berbagai suku,” jelasnya.
Untuk diketahui, Pada penampilan ini Pemerintah Kota Balikpapan menampilkan baju mahligai sebagai baju khas kota Balikpapan, lalu busana dari suku-suku asli Kalimantan Timur. Juga busana daerah dari berbagai belahan bumi Pertiwi baik tradisi maupun kreasi. Memang kali ini Pemerintah Kota Balikpapan ingin menunjukkan keberagaman di Kota Beriman. Sekaligus juga bentuk promosi atas Kota Balikpapan itu sendiri. “Makanya pada penampilan seni budaya nanti akan ditampilkan juga tari-tarian yang menunjukkan keragaman di Kota Balikpapan,” tutup Pargianta.(*/Pr)