TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Kesempatan emas yang diperoleh Kabupaten Berau atas prestasinya karena telah memiliki citrarasa Kakao berkelas internasional pantas untuk terus dikembangkan, bukan hanya stagnan. Oleh sebab itu Anggota Komisi II DPRD Berau, Elita Herlina berharap agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yakni Dinas Perkebunan jangan kendor.
“Ambil peluang atas kenaikan harga saat ini untuk lebih kembangkan perkebunan kakao di Bumi Batiwakkal. Potensi yang sudah ada harus bisa ditularkan ke kecamatan lain yang memiliki potensi dan cocok untuk ditanami kakao, agar produksi kakao mampu memenuhi pangsa pasar yang lebih luas. Kedepannya kalau metode ini bisa diterapkan maka petani kakao bisa produksi skala luas karena prospeknya sudah jelas dan menjajikan untuk terus dikembangkan,“ jelas Wakil Rakyat asal Partai Golongan Karya (Golkar) itu.
Perluasan tersebut tentunya dengan melalui penelitian apakah lahan di kecamatan diluar Kecamatan Sambaliung, Gunung Tabur dan Kelay memang bisa dan cocok ditanami kakao atau tidak. Semisal tidak cocok jangan berhenti sampai disitu, cari terus kampung di kecamatan mana di Bumi Batiwakkal ini yang berpotensi untuk ditanami kakao terus digali.
“Kami selaku anggota DPRD, siap mendukung petani kakao, sebab dirinya juga mengakui jika tanaman kakao tidak bisa ditanam disemua kondisi alam, makanya jika ada petani minta dukungan jenis bibit yang berbeda beda karena mengikuti kondisi tanah, maka DPRD akan dukung. Kalau petani kakao itu merupakan dampingan dari CSR perusahaan tambang atau lainnya, bukan berarti pemerintah harus lepas tangan, tetap bina diluar CSR, karena keberhasila petani kemberhasilan daerah kita juga,“ imbuhnya.
Mengapa perlu perluasan lahan perkebunana kakao? Sebab menurut beliau, jika hanya mengandalkan potensi dan produksi dari wilayah tertentu saja, khawatir produksi yang ada tidak akan mempu mencukupi kebutuhan pasar. “Dalam hal ini kita harus memperhatikan usia produktif tanaman kakao, jangan sampai sudah lokasi terbatas, petani malah tidak siap jika tanamannya sudah tidak produktif lagi. Makanya harus diantisipasi dari awal agar tanamannya terus bisa berproduksi,“ papar Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Berau itu. (Adv/Nht).