SAMARINDA, Swarakaltim.com – Pengunduran diri Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono dan Wakilnya, Dhony Rahajoe disayangkan oleh Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Syaharie Jaang.
Sebelumnya diberitakan bahwa pada Senin (3/6/2024) telah diterbitkan Keppres pemberhentian Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe secara hormat. Keppres ini menyusul surat pengunduran diri yang mereka ajukan beberapa waktu lalu.
Syaharie Jaang berpendapat bahwa seharusnya Kepala Otorita IKN tidak mundur, mengingat tahun ini upacara kemerdekaan akan dilaksanakan untuk pertama kalinya di IKN.
“Seharusnya tidak mundur dan gentlemen, apa lagi upacara 17 Agustus 2024 di IKN,” ujarnya.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda ini menilai bahwa itu merupakan tanggung jawab moral, dimana seharusnya kepala otorita IKN bisa menemani Presiden paling tidak hingga masa jabatannya berakhir.
“Harus punya tanggung jawab. Harus mendamping Presiden sampai akhir jabatan,” ungkap Wali Kota Samarinda periode 2010-2015 dan 2016-2021 ini.
Lebih lanjut, ia menginginkan keduanya untuk menyampaikan kepada masyarakat alasan dari pengunduran diri tersebut. Hal ini dinilai penting agar tidak menimbulkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat.
“Supaya menjelaskan ke publik kenapa mundur, sehingga tidak menjadi perkiraan yang ngambang dan tidak terarah, menjadi bola liar,” ujarnya.
Kedepan, Jaang berharap pejabat yang ditunggu mengantikan Babang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN bisa melanjutkan semua pembangunan yang telah direncanakan.
“Siapa pun yang mengganti Pak Bambang, pembangunan IKN semoga sesuai dengan rencana,” ucapnya.
Dirinya menyambut baik penunjukan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono oleh Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Plt Kepala Otorita IKN. Menurutnya itu adalah pilihan yang tepat karena saat ini IKN tengah dalam masa pembangunan.
“Baik aja Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono karena ini masa pembangunan,” pungkasnya.(sar/dho)
