Besok, Pencanangan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Sejalan dengan arahan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Kota Samarinda dibawah koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kota Samarinda, Rabu (12/6/2024) besok akan melaksanakan Pencanangan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting secara daring bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan lokasi di Posyandu-Posyandu di kota Samarinda yang pusatnya dilaksanakan di Posyandu Lily, Loa Janan Ilir.

Demikian terungkap dalam Rapat Persiapan di Ruang Rapat Cerdik, Kantor Dinas Kesehatan Samarinda, Jalan Milono, Kecamatan Samarinda Kota, Selasa (11/6/24).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismid Kusasih, menegaskan komitmen dinasnya dalam pengendalian stunting. Termasuk dalam kegiatan pencanangan hari ini.

Menurut Ismid, Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai langkah pengendalian spesifik untuk menurunkan angka stunting. “Dinkes sudah melakukan pengendalian spesifik secara maksimal, ada delapan langkah, dari pemberian tablet tambah darah pada usia produktif, pelayanan ibu hamil, dan lain-lain,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan target penurunan angka stunting yang ingin dicapai oleh kota Samarinda. “Target penurunan angka stunting kita targetkan mendekati angka yang diharapkan oleh nasional, 21%, kita baru 23%, tapi kalau di E-PPGB, itu data real kita sudah di bawah 21%,” tambah Ismid.

Kesiapan pelaksanaan acara ini juga diungkapkan Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Samarinda, Isfihani. Ia mengatakan bahwa seluruh perlengkapan dan kader Posyandu sudah siap.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 33 posyandu dari 59 posyandu di tiap kelurahan di Samarinda akan mengikuti acara melalui zoom. “Dari 59 kelurahan yang siap besok hanya 33 posyandu di tiap kelurahan yang bisa ikut zoom,” ujar Isfihani.

Acara utama akan berlangsung di Posyandu Lily, RT 25, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, yang dipilih karena statusnya sebagai posyandu terintegrasi.

“Acara utama di Posyandy Lily, kami mendampingi Pak Wawali, tapi tetap zoom bersamaan dengan 33 kelurahan lainnya, tapi pusatnya di kantor Gubernur,” jelasnya.

Posyandu Lily dipilih karena melayani enam siklus hidup, mulai dari ibu hamil, balita, hingga ibu menyusui, menjadikannya posyandu terintegrasi.

“Diharapkan dengan angka stunting yang masih ada, diharapkan dengan adanya kick off ini, dengan adanya pencanangan ini, ibu-ibu, balita, baduta, ibu hamil, catin, itu datang ke posyandu, karena kan selama Covid, posyandu ditutup semua, akhirnya berlarut sampai sekarang, orang akhirnya tidak berani ke posyandu,” tambah Isfihani.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat lebih sadar dan aktif dalam memanfaatkan layanan posyandu, sehingga angka stunting di Samarinda dapat terus ditekan sesuai target nasional. (adn/dho)

Loading

Bagikan: