BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Program makan siang gratis pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Giberan Rakabuming Raka di dukung penuh, guna memperbaiki gizi anak.
“Kami sangat mendukung, hal ini sangat memenuhi kebutuhan gizi, apalagi kalo orang tua yang diberikan uang atau berupa sayur mayur, daging, telur bisa mengelola dengan baik,” kata Nurlena, Selasa (23/7/2024).
Lanjut Nurlena, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung program makan siang gratis dimana program tersebut akan menyasar anak-anak mulai dari tingkat PAUD, TK hingga SD dimana anak-anak tersebut disiapkan untuk menuju generasi emas 2045.
“Maka gizi harus baik agar terbebas dari stunting,” tegasnya.
Untuk anggaran yang dibutuhkan untuk 1 orang anak dalam program makan gratis, Nurlena memperkirakan minimal Rp 12.500. “Ini karena melihat harga sayur mayur, buah dan nabati itu dari luar Kota Balikpapan,” katanya.
Sementara itu , Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka kini sedang menguji coba pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis dengan menu seharga Rp14.900 di SDN Sentul 03 dan 02, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Untuk menu hari ini harganya Rp14.900 sudah termasuk ayam, nasi, sayur, buah-buahan, sama susu. Ini sekaligus mengklarifikasi bahwa anggarannya akan dipotong sampai Rp7.500, itu tidak benar,” kata Gibran usai meninjau uji coba program Makan Bergizi Gratis di SDN Sentul 02,” tegasnya.
Kendati demikian, Nurlena memastikan bahwa anggaran program makan bergizi gratis tidak dikurangi hingga mencapai Rp7.500 per porsi.
“Untuk anak-anak kita, untuk generasi penerus bangsa anggarannya tidak boleh pelit. Menunya beda, tapi tidak mungkin anggarannya dikurangi sampai Rp7.500,” ungkap Gibran.
Gibran menambahkan, untuk program makan gratis ini akan terus diuji coba hingga Oktober 2024 menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Selama tahapan uji coba, pelaksanaan makan siang bergizi ini dilakukan dengan berbagai skema, hingga nanti akhirnya dipilih skema yang dianggap paling efektif.
Berbagai skema itu, mulai dari memanfaatkan UMKM, warung-warung kecil, warteg, hingga catering-catering kecil, dalam pengadaan makanannya.
“Jadi nanti kalau ada yang kurang, ada yang perlu dievaluasi, aku segera kita blow up, kita sampai bulan Oktober akan mencoba berbagai skema,” tutupnya.(*/pr)