SAMARINDA, Swarakaltim.com – Seminar Internasional sebagai bagian dari rangkaian acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-XXX resmi dibuka Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, di Auditorium 22 Dzulhijjah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Senin (9/9/2024).
Mengusung tema besar *”Implementasi Nilai Alquran untuk Membangun Perdamaian dan Peradaban Dunia”*, seminar ini menghadirkan diskusi mendalam mengenai peran Alquran sebagai pedoman utama dalam menyikapi isu-isu global yang semakin kompleks.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh nasional dan internasional, seperti Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar, Rektor UINSI Samarinda, Zurqoni, dan Wakil Dekan Fakultas Usuludin dari Universitas Islam Sultan Sharif Ali, Brunei Darussalam, Haji Ahmad Baha Bin Haji Mokhtar. Kehadiran para pembicara ini menjadi magnet utama yang memantik diskusi tentang bagaimana Alquran bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan perdamaian global.
Seminar ini juga dihadiri delegasi dari beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam, yang menambah bobot penting acara ini dalam mendorong dialog antarnegara dengan pendekatan nilai-nilai Alquran.
Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, dalam sambutannya, menekankan bahwa Alquran memiliki peran vital dalam menjaga harmoni dan toleransi antarumat beragama, serta menjadi landasan kuat dalam menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.
“Alquran mengajarkan kita tentang keragaman dan toleransi yang luar biasa. Nilai-nilai ini sangat relevan di tengah tantangan global seperti konflik antarbangsa dan masalah sosial yang semakin kompleks. Kita bisa belajar dari ajaran Alquran untuk menjaga persatuan, harmonisasi, dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Akmal Malik dengan penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Akmal Malik menegaskan bahwa nilai-nilai universal yang terkandung dalam Alquran, seperti keadilan, kasih sayang, dan kedamaian, harus dijadikan pijakan dalam membangun peradaban dunia yang berkelanjutan. “Di tengah tantangan global yang semakin berat, Alquran memberikan panduan moral yang jelas tentang bagaimana kita bisa menjaga persatuan dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan,” katanya.
Seminar ini menjadi platform penting untuk mengurai berbagai tantangan global, mulai dari isu-isu politik, ekonomi, hingga perubahan iklim, dengan perspektif nilai-nilai Alquran. Para panelis dari berbagai latar belakang dan negara sepakat bahwa Alquran memiliki solusi yang relevan dan praktis untuk berbagai masalah yang dihadapi dunia saat ini.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menekankan pentingnya toleransi dan cinta kasih dalam membangun hubungan antarumat manusia. “Alquran mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan, dan mengajak umat Islam untuk membawa pesan damai ini ke seluruh dunia,” ujar Nasaruddin Umar.
Ia juga menambahkan bahwa dalam konteks global saat ini, pesan-pesan Alquran sangat relevan untuk menyelesaikan konflik dan membangun kehidupan yang harmonis antarbangsa.
Wakil Dekan Fakultas Usuludin dari Universitas Islam Sultan Sharif Ali, Haji Ahmad Baha Bin Haji Mokhtar, dalam pandangannya, menyebutkan bahwa Alquran adalah sumber kekuatan moral yang mampu membimbing umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan modern.
“Peran Alquran sangat penting dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan spiritual dan sosial. Dengan menerapkan ajaran-ajaran suci ini, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih adil dan damai,” ujarnya.
Rektor UINSI Samarinda, Zurqoni, menekankan bahwa pendidikan Islam memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang mengerti dan mengamalkan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari. “Pendidikan adalah kunci dalam mentransformasikan nilai-nilai Alquran ke dalam praktik nyata. Seminar ini menjadi langkah penting dalam memperkuat fondasi itu,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa seminar internasional ini merupakan momentum besar bagi Kalimantan Timur, tidak hanya sebagai tuan rumah MTQ Nasional, tetapi juga sebagai pusat pengembangan peradaban berbasis Alquran.
Acara ini juga disambut positif oleh Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, yang menegaskan pentingnya nilai-nilai Alquran dalam membentuk kebijakan pemerintah yang inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. “Kami berharap, melalui acara ini, kita dapat memperkuat komitmen bersama dalam menerapkan nilai-nilai Alquran dalam kebijakan publik, baik di tingkat lokal maupun nasional,” ujarnya.
Seminar Internasional ini tak hanya memperkuat kecintaan terhadap Alquran, tetapi juga mendorong munculnya solusi konkret untuk berbagai tantangan global.
Akmal Malik, dalam penutupnya, berharap bahwa seminar ini dapat menjadi inspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai Alquran sebagai fondasi perdamaian global.
“Melalui seminar ini, kita berharap dapat membawa pesan damai dari Alquran ke seluruh penjuru dunia. Semoga dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Alquran, kita bisa menciptakan peradaban yang lebih harmonis, adil, dan damai,” pungkas Akmal Malik dengan penuh harap.
Kehadiran para tokoh internasional dan para pembuat kebijakan dari berbagai negara ini semakin memperkuat relevansi Kalimantan Timur sebagai tuan rumah MTQ Nasional yang sukses, sekaligus menjadikan acara ini sebagai momentum penting dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia yang berkelanjutan.
Seminar Internasional MTQ Nasional ke-XXX ini diharapkan dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran yang inovatif dan solutif, yang bermanfaat bagi perdamaian dunia di masa depan.(dho)