Pemkab Kubar Umrohkan 295 Orang Penjaga Masjid dan Penggali Kubur

Caption: Bupati Kubar didampingi Asisten II Setkab Kubar, foto bersama Jemaah umrah yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah

SENDAWAR, Swarakaltim.com – Bagi jemaah calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci Makkah, ada sejumlah kegiatan dari Kementerian Agama yang harus diikuti. Salah satunya adalah manasik haji yang bisa digelar enam hingga belasan kali tergantung daerahnya masing-masing.

Untuk kali ini sebanyak 305 Jamaah Muhammadiyah Kabupaten Kutai Barat (Kubar), mengikuti bimbingan Manasik Umrah, yang dirangkai dengan pembuatan paspor serta vaksin meningitis yang dilaksanakan di Auditorium Aji Tulur Jejangkat (ATJ) Kantor Bupati Kubar, Sabtu (19/10/2024).

Kegiatan itu merupakan tindak lanjut program Pemkab Kubar setiap tahunnya dengan memberangkat ratusan jemaah haji maupun jemaah umrah. Untuk tahun 2024 ini, pemerintah setempat mendapat kouta umrah sebanyak 295 orang. Sementara 20 jemaah lainnya menggunakan biaya pribadi, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 305 orang Jemaah yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah.

“Ini merupakan salah satu program Pemkab Kubar yang rutin setiap tahunnya kita lakukan. Karena peningkatan keimanan dan ketakwaan masyarakat harus kita utamakan. Untuk anggaran biaya yang digunakan, merupakan hasil dari pokok pikirin atau (Pokir) dewan pada APBD murni 2024,” jelas FX Yapan usai membuka kegiatan itu.

Pada kegiatan itu, Bupati FX Yapan memberi pertanyaan kepada peserta Jemaah Umrah, apakah ada penjaga Masjid dan penggali Kubur yang berangkat ini. Serempak penjaga Masjid dan Penggali Kubur mengangkat tangan. “Alhamdulillah saya bersyukur orang-orang yang diberangkatkan sesuai harapan Pemkab Kubar,” imbuh Yapan.

Bupati juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Pemkab Kubar dan DPRD Kubar di Sendawar, yang telah memperjuangkan Pokir melalui APBD Murni tahun 2024, sehingga bisa terselenggaranya manasik umrah agar dapat menunaikan ibadahnya ketanah Suci Mekkah.

“Kita ketahui bahwa ibadah umrah memiliki makna yang mendalam bagi saudara sekalian, untuk memulai perjalanan spiritual sebagai bekal keimanan sesame masa hidup. Dimana saudara muslim dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tutur Bupati dua periode di Bumi Sendawar Tana Purai Ngeriman tersebut.

Bupati Yapan juga menjelaskan dari makna sosial tersebut, yaitu wadah yang mempertemukan dan mempersatukan seluruh umat Islam tanpa memandang perbedaan etnis, bahasa dan status sosial. Selain itu adalah makna ritual yang mengingatkan akan kebesaran Allah dan pentingnya ketaatan kaum umat muslim kepada tuhannya.

“Harapan saya kepada seluruh Jamaah untuk mempersiapkan diri dalam pelaksanaan yang matang. Terlebih dengan perbedaan kondisi alam, kondisi budaya, bahasa dan lain sebagainya. Oleh sebab itu kiranya untuk peserta umrah dapat mengikuti dan memperhatikan dengan seksama kegiatan bimbingan manasik ini,” pungkasnya. (Adv-diskominfo/kbr)

Penulis : Fajar

Editor   : Alfian

Publisher : Rina

Loading

Bagikan: