Demi Masa Depan Anak-Anak LKSA, PT. Bara Tabang & Mahasiswa Fisip Unmul Kenalkan Pembelajaran Kewirausahaan

TABANG,Swarakaltim.com – Dalam upaya menanamkan semangat kewirausahaan kepada generasi muda, mahasiswa Bina Desa FISIP Universitas Mulawarman (Unmul) berkolaborasi dengan PT Bara Tabang menyelenggarakan program edukasi kewirausahaan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Bayan Berbagi Asa (BBA), Tabang, Kutai Kartanegara.

Kegiatan bertajuk Aksi Seru Inisiasi Kewirausahaan Cilik (ASIK-C) ini berlangsung pada Minggu, 17 November 2024, dan diikuti dengan antusias oleh 12 anak binaan LKSA.

Program ini bagian dari inisiatif Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dirancang oleh Bayan Group, khususnya PT Bara Tabang. Sebagai program unggulan, LKSA Bayan Berbagi Asa bertujuan untuk mendukung kesejahteraan sosial, inklusivitas, hingga pemberdayaan lingkungan. Melalui edukasi ini, anak-anak binaan diajak mengenal dunia kewirausahaan secara sederhana dan interaktif.

Edukasi kewirausahaan ASIK-C dirancang melalui tiga tahapan pembelajaran: pemaparan materi, perancangan ide usaha, dan presentasi karya. Pada sesi pertama, anak-anak diperkenalkan dengan konsep kewirausahaan melalui media booklet penuh warna dan analogi kehidupan sehari-hari, sehingga mudah dipahami. Peserta juga didorong untuk aktif berdiskusi, bertanya, dan berbagi ide.

Tahap selanjutnya, menggunakan pendekatan Project-based Learning (PjBL), anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok untuk merancang ide usaha serta poster promosi. Tiap kelompok didampingi fasilitator yang membantu mengarahkan kreativitas mereka. Hasilnya kemudian dipresentasikan sebagai bagian dari pengalaman belajar praktis.

Wakil Ketua Yayasan Bayan Berbagi Asa, Ricardo Simanjuntak, mengapresiasi kegiatan ini yang selaras dengan visi mereka untuk menciptakan generasi unggul dan mandiri.

“Edukasi ini sangat mendukung visi kami untuk membentuk karakter anak-anak binaan LKSA menjadi individu yang unggul dan mandiri. Tentunya untuk menuju ke sana dibutuhkan banyak pengalaman, edukasi, pembinaan, pembimbingan yang membentuk mereka menjadi individu berkarakter,” ujar Ricardo.

Hal senada disampaikan I’in, salah satu tenaga pendidik LKSA, yang melihat program ini mampu menumbuhkan kreativitas dan semangat belajar anak-anak. “Kegiatan ini membangkitkan inovasi dan semangat anak-anak dalam belajar. Mereka menjadi lebih kreatif dan termotivasi untuk memahami dunia kewirausahaan,” tuturnya.

Program ASIK-C tidak hanya memberikan wawasan tentang kewirausahaan, tetapi juga memotivasi anak-anak untuk lebih giat belajar dan mempersiapkan diri menghadapi peluang di masa depan.

Dalam konteks Kabupaten Kutai Kartanegara yang kaya akan sumber daya alam, inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk menanamkan nilai-nilai kewirausahaan pada generasi muda, agar mereka dapat memanfaatkan potensi lokal secara optimal.

Harapan besar muncul dari semua pihak yang terlibat. Tim mahasiswa FISIP Unmul berharap program serupa dapat terus dijalankan untuk mendukung pemberdayaan anak-anak di LKSA lainnya. PT Bara Tabang pun berkomitmen untuk terus menghadirkan program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada peningkatan kapasitas individu, termasuk anak-anak dan generasi muda.

Program edukasi kewirausahaan ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana sinergi antara institusi pendidikan, perusahaan, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.

Anak-anak di LKSA Bayan Berbagi Asa kini tidak hanya memahami konsep kewirausahaan, tetapi juga termotivasi untuk melihat peluang dan mewujudkan ide-ide kreatif mereka di masa depan.(*putri/dho)

Loading

Bagikan: