Kebakaran Hebat Melanda Dua Lokasi Berbeda di Berau, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Kebakaran di Jalan Milono, Tanjung Redeb, Ibu Kota Berau

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Dalam sehari Kabupaten Berau mengalami Dua kejadian kebakaran besar yang menghanguskan 22 unit rumah yang merugikan warga serta menyebabkan kerusakan materiil yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Kejadian pertama melanda kawasan Jalan Milono, Tanjung Redeb pada pukul 04.00 WITA, sementara kebakaran kedua terjadi di Teluk Bayur pada Minggu sore, 26 Januari 2025, sekitar pukul 17.00 WIB.

Kebakaran yang melanda 19 unit rumah warga di Jalan Milono, Tanjung Redeb, terjadi sekitar pukul 04.00 dini hari. Api yang diduga berasal dari dapur salah satu rumah warga yang dengan cepat menyebar ke rumah-rumah sekitarnya yang mayoritas terbuat dari kayu. Saksi mata menyebutkan bahwa kebakaran mengarah ke pertokoan sembako yang turut terbakar.

“Proses pemadaman sempat terhambat karena arus listrik yang belum padam, menyebabkan percikan listrik yang memperburuk situasi,” Ucap salah satu saksi mata

Sekitar 17 personel dan 10 unit mobil pemadam kebakaran baru tiba di lokasi sekitar 10 hingga 15 menit setelah api mulai membesar. Warga pun berusaha menyelamatkan barang-barang berharga mereka, dibantu oleh tetangga sekitar. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Pihak kelurahan setempat bersama RT telah mendirikan posko darurat di Jalan Milono, Gang Mustika untuk menyalurkan bantuan, baik dari donatur maupun relawan. Kelurahan juga telah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk memenuhi kebutuhan darurat korban kebakaran. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kebakaran di Jalan Steinkolen - Kecamatan Teluk Bayur

Kebakaran kedua terjadi di kawasan Teluk Bayur, tepatnya pada Minggu sore (26/01/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Api melahap 3 unit rumah, satu unit ruko dan rumah sewaan yang disewa oleh warga pendatang. Tim Pemadam Kebakaran yang menerima laporan pada pukul 17.10 WIB segera meluncur ke lokasi, namun api sudah membesar dan menyulitkan proses pemadaman.

Koordinator Lapangan Damkar, Agus, mengatakan bahwa pemadaman baru berhasil dilakukan setelah lebih dari satu jam upaya yang melibatkan sembilan unit kendaraan pemadam kebakaran, termasuk satu unit dari Bandara.

Agus juga menyoroti masalah kekurangan personel dalam tim Damkar, dengan hanya dua hingga tiga petugas yang bertugas di posko kecamatan, yang terkadang hanya satu orang.

Johansyah, Ketua RT 05 Teluk Bayur, mendengar suara ledakan yang begitu nyaring dari salah satu rumah warga yang kemudian api mulai membesar.

“Saya langsung keluar mendengar suara ledakan, kemudian melihat asap tebal. Saya segera menghubungi pemadam kebakaran,” ujarnya.

Untungnya, penghuni salah satu rumah tidak berada di lokasi saat kebakaran terjadi. Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan juga mencapai ratusan juta rupiah. Pihak kepolisian kini sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti dari kebakaran tersebut.

Kedua kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapan dalam menghadapi kebakaran serta perlunya penambahan personel di BPBD Damkar untuk meningkatkan responsibilitas dan mempercepat pemadaman. Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengambil langkah untuk meningkatkan fasilitas serta jumlah personel untuk mengurangi potensi kerugian lebih besar di masa mendatang. (Nht/Day).

Bagikan: