Semakin Jelas, Pemkot Samarinda Kantongi Tiket Sekolah Rakyat

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memastikan telah mengantongi tiket pembangunan Sekolah Rakyat (SR), menyusul hasil verifikasi dari pemerintah pusat yang menilai Samarinda sebagai salah satu daerah paling siap menjalankan program ini. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan kabar baik tersebut usai menerima hasil verifikasi pada 21 April lalu.

“Hasil verifikasi Sekolah Rakyat kemarin menyatakan kita lolos dan bahkan dinilai sebagai salah satu daerah yang paling siap. Salah satu indikatornya karena siswanya sudah siap, bahkan sebelum pembangunan sekolah dimulai,” ujar Andi Harun, Kamis (25/4/2025).

Sebanyak 100 siswa dari keluarga kurang mampu yang telah terdata sejak awal tahun ini telah ditempatkan di SMA Melati, sebagai bentuk kerjasama sementara sambil menunggu pembangunan fisik sekolah.

“Kita akan tempatkan mereka sebagai angkatan pertama di SMA Melati. Anggarannya langsung dari Pemkot,” jelasnya.

Pembangunan fisik Sekolah Rakyat sendiri akan dibiayai oleh Kementerian terkait. Pemkot telah menyiapkan dua lokasi alternatif untuk pembangunan, yakni lahan seluas 7 hektare di sebelah Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) kompleks Stadion Utama Palaran, dan eks Terminal Timbang Jalan HAM Rifaddin, Kecamatan Loa Janan Ilir.

“Kita berharap pembangunan bisa dimulai tahun ini oleh Kementerian, karena lahannya sudah sangat siap,” tambah Wali Kota.

Ia menegaskan bahwa kesiapan lahan dan siswa menjadi dua indikator utama yang membuat Samarinda unggul dibandingkan daerah lain.

Dari total 53 daerah yang mendapatkan kepastian pembangunan Sekolah Rakyat, Samarinda menjadi salah satu yang paling diunggulkan. Selain karena kesiapan fasilitas, Pemkot juga telah melakukan pendataan menyeluruh terhadap calon siswa dengan menggandeng Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan.

“Data siswa yang akan masuk Sekolah Rakyat sudah terverifikasi dan tercatat di pusat. Mereka adalah anak-anak dari keluarga miskin dan kurang mampu. Data itu terhubung langsung ke satu data nasional,” terang Andi Harun.

Sekolah Rakyat berbeda dari sekolah model atau sekolah prestasi. Sekolah ini didesain khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin, khususnya mereka yang masuk dalam kategori desil 1 dan 2 berdasarkan data kemiskinan nasional. Sistemnya berbentuk boarding school.

“Karena sistemnya asrama, kita ingin pembentukan karakter, disiplin, dan pola hidup bersih benar-benar bisa dibentuk secara total,” imbuhnya.

Hal ini menjadi langkah serius Pemkot dalam memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua lapisan masyarakat.

Dengan kelolosan verifikasi ini, Samarinda kini tinggal menunggu proses pembangunan fisik Sekolah Rakyat oleh Kementerian. Pemerintah Kota pun optimis, proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pendidikan yang bermutu dan inklusif.(Dhv)

Loading

Bagikan: