BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Ketua DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri di dampingi Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD memanggil PT Pertamina Patra Niaga dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kota Balikpapan.
Saat RDP dilaksanakan, terlihat beberapa anggota DPRD meluapkan kemarahan terhadap managemen PT Pertamina Patra Niaga, akibat ketidak hadiran General Manager (GM) Pertamina tidak hadir dalam rapat penting.
“Kami sangat menyayangkan. GM tidak hadir, hanya perwakilan saja. Mereka beralasan ada kegiatan lain,” ujar Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri.
Dalam RDP antara DPRD dengan PT Pertamina Patra Niaga yang di hadiri perwakilan Pertamina yang hadir, Edi Mangun selaku Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. Bahkan dalam RDP, perwakilan pertamina walkout, akibat merasa di intimidasi.
Menurut Alwi, bahwa ketidakhadiran pimpinan utama Pertamina menunjukkan kurangnya itikad baik. “Kami tidak minta apa-apa, kami hanya ingin kepastian. Pastikan hari ini tidak ada lagi kelangkaan dan ke depan tidak terulang lagi,” tegasnya.
Alwi menjelaskan, kota yang dikenal sebagai Kota Minyak seharusnya tidak mengalami krisis pasokan BBM.
“Pertamina begitu besar di Balikpapan, tapi kenyataannya masyarakat kesulitan BBM. Bahkan, tadi mereka tidak bisa menjelaskan berapa kuota Pertamax untuk Balikpapan. Alasannya tidak ada batasan, kalau kurang tinggal isi lagi. Harusnya ada data konkret,” tambahnya.
Efek kelangkaan Pertamax dirasakan langsung oleh masyarakat. Dalam beberapa hari terakhir, antrean kendaraan di sejumlah SPBU mengular hingga tiga kilometer.
Banyak pengendara yang kehabisan BBM di jalan, termasuk yang sedang mengantar anak sekolah atau hendak bekerja.(*/pr)