SAMARINDA, Swarakaltim.com – Pemerintah Kota Samarinda bergerak cepat mengantisipasi potensi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menggandeng Pertamina dalam forum koordinasi di Balai Kota, Jumat (23/5/2025).
Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya krisis BBM seperti yang terjadi di Kota Balikpapan.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan bahwa pemerintah daerah memilih bersikap preventif demi memastikan ketersediaan BBM tetap aman dan terjaga.
“Lebih baik kita antisipasi sejak awal daripada bersikap reaktif. Kalau kelangkaan terjadi, semua pihak akan kesulitan, mulai dari masyarakat, pemerintah, hingga Pertamina sendiri,” kata Andi.
Dari hasil pertemuan, diketahui bahwa secara umum stok BBM di Samarinda masih aman. Dari total 32 SPBU, hanya satu hingga dua yang mengalami keterbatasan pasokan.
Namun, hal ini bukan disebabkan oleh distribusi dari Pertamina, melainkan karena kemampuan permodalan dari pengelola SPBU tersebut.
“Sistem distribusi BBM mengharuskan SPBU membayar di muka sebelum menerima pengiriman. Jadi jika modalnya terbatas, otomatis stok yang bisa dibeli juga terbatas,” jelas Andi.
Untuk menangani hal ini, Pemkot Samarinda telah menginstruksikan Kepala Bagian Ekonomi dan Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) untuk melakukan pendataan dan pembinaan terhadap SPBU yang terkendala permodalan.
Andi memastikan bahwa hingga saat ini, kondisi distribusi dan ketersediaan BBM di Samarinda masih dalam batas aman. Ia juga mengimbau agar koordinasi lintas sektor terus diperkuat demi menjaga stabilitas pasokan energi di daerah.(DHV)