TENGGARONG, Swarakaltim.com – Anggaran senilai Rp4,9 miliar telah digelontorkan Pemkab melalui APBD 2022 untuk pembangunan tower 4G demi memenuhi target seluruh desa yang masih blank spot bisa menikmati jaringan internet pada tahun 2023. Anggaran tersebut akan dibangunkan penguat sinyal di delapan desa yang ada di Kukar.
Sebagaimana diketahui, persoalan blank spot menjadi tanggung jawab Pemkab Kukar untuk diselesaikan. Delapan desa tersebut adalah Desa Sallo Cella di Kecamatan Muara Badak, Desa Muhuran, Desa Sebelimbingan, dan Desa Wonosari Rimba Ayu di Kecamatan Kota Bangun.
Kemudian, Desa Kupang baru di Kecamatan Muara Kaman, Desa Muara Aloh dan Desa Tanjung Batuq Harapan di Kecamatan Muntai, serta Desa Long lalang di Kecamatan Tabang.
“Kalau desa yang berlokasi di dekat IKN rata-rata sudah terkover. Seperti Loa Kulu, Loa Janan dan Samboja. Secara umum sudah tidak ada kendala,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar, Dafip Haryanto, baru-baru ini.
Sementara itu, ada 10 desa lainnya yang menjadi tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Yaitu Desa Benua Baru di Kecamatan Kota Bangun, Desa Muara Enggelam di Kecamatan Muara Wis, Desa Long beleh Modang di Kecamatan kembang Janggut.
Selanjutnya, Desa Muara Tuboq, Desa Muara Kebaq, Desa Muara Salung, Desa Muara Tiq, Desa Muara Belinau, Desa Umaq Dian, dan Desa Umaq Tukung di Kecamatan Tabang.
“Ada beberapa hal terkait dengan sisa yang menjadi tanggung jawab Kominfo. Sekira enam atau tujuh wilayah blank spot,” ujarnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2021 ada 23 desa di Kabupaten Kukar yang masuk dalam wilayah blank spot atau tidak terjangkau sinyal internet.
Dalam kurun waktu enam bulan, empat desa sudah menikmati jaringan telekomunikasi seluler pada tahun 2021.
Di antaranya Desa Sukabumi di Kecamatan Kota Bangun, Desa Rantau Hempang di Kecamatan Muara Kaman, Desa Buluk Sen di Kecamatan Tabang dan Desa Bendang Raya di Kecamatan Tenggarong.
“Pada 2022, ada 18 desa di Kukar yang tersisa. Seluruh desa ini ditarget bisa menikmati sinyal internet pada tahun 2023,” tegasnya.
Dafip menyatakan, rencana mengentaskan blank spot juga sejalan dengan komitmen Diskominfo Kukar dalam mendigitalisasi pemerintah desa.
Untuk mensukseskan program digitalisasi bagi penataan pemerintahan dan keuangan desa, diperlukan jaringan internet yang memadai. (bio)