Forkots Samarinda Gelar Pembinaan Teknis Penyusunan Dokumen KKS di Samarinda Seberang dan Palaran

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Forum Kota Sehat (Forkots) Samarinda melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pembinaan teknis penyusunan dokumen dalam rangka penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) di 10 kecamatan dengan diawali Kecamatan Samarinda Seberang dan Palaran, Selasa (27/8/2024).

Kegiatan ini dihadiri peserta dari Forum Komunikasi Kecamatan Sehat serta Pokja Kelurahan Sehat, yang mewakili di 2 kecamatan masing-masing beserta kelurahannya.

Ketua Harian Forkots Samarinda, drg. Nina Endang Rahayu, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas teknis para peserta dalam penyusunan dokumen yang dibutuhkan untuk penilaian Kabupaten/Kota Sehat.

“Kami ingin memastikan bahwa di tingkat kecamatan hingga level kelurahan, memiliki pemahaman yang sama dalam menyusun dokumen sesuai standar yang ditetapkan. Ini penting untuk mempersiapkan Samarinda dalam penilaian Kabupaten/Kota Sehat,” ujar drg. Nina.

Dalam sambutannya, drg. Nina menekankan pentingnya sinergi antara Forum Kecamatan Sehat dan Pokja Kelurahan Sehat untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat. “Kerjasama antara Forum Kecamatan Sehat dan Pokja Kelurahan Sehat sangat krusial. Dengan pemahaman dan koordinasi yang baik, kita bisa mencapai target kota sehat yang diinginkan. Masyarakat pun akan merasakan manfaatnya secara langsung,” tambahnya.

Kegiatan yang berlangsung di dua kecamatan dengan waktu berbeda itu mencakup sesi pelatihan teknis mengenai penyusunan dokumen sesuai dengan indikator penilaian yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. Para peserta dilibatkan dalam diskusi interaktif dan diberikan bimbingan oleh narasumber yang kompeten di bidangnya, guna memastikan pemahaman yang komprehensif tentang kriteria dan dokumen yang diperlukan.

“Melalui sosialisasi ini, kami berharap para peserta dapat memahami dan menerapkan cara-cara penyusunan dokumen yang benar dan akurat. Dokumen yang disusun dengan baik akan menjadi dasar kuat dalam penilaian, yang pada akhirnya berdampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di Samarinda,” jelas drg. Nina.

Forkots Samarinda berkomitmen untuk terus mendukung dan memberikan pembinaan kepada Forum Kecamatan Sehat dan Pokja Kelurahan Sehat dalam mewujudkan visi Samarinda sebagai kota sehat. “Dengan komitmen bersama dan semangat gotong royong, kami yakin Samarinda dapat mencapai status kota sehat yang kita semua cita-citakan,” tutup drg. Nina Endang Rahayu.

Penilaian Kabupaten/Kota Sehat mencakup sembilan tatanan yang menjadi indikator utama dalam menilai keberhasilan program ini, yaitu:

1. Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri: Upaya untuk mendorong masyarakat menjalani gaya hidup sehat dan memiliki kesadaran tinggi terhadap kesehatan.
2. Permukiman dan Lingkungan Sehat: Menciptakan lingkungan perumahan yang bersih, sehat, dan aman bagi penghuninya.
3. Sarana dan Prasarana Sehat: Penyediaan fasilitas umum yang memadai dan sehat, termasuk sanitasi dan akses air

4. Satuan Pendidikan Sehat: Menyediakan lingkungan sekolah yang mendukung kesehatan siswa dan guru, termasuk ketersediaan fasilitas kebersihan dan kesehatan.
5. Pasar Sehat: Menciptakan lingkungan pasar yang bersih dan higienis, memastikan produk yang dijual aman untuk dikonsumsi.
6. Pariwisata Sehat: Mengembangkan destinasi wisata yang memperhatikan aspek kesehatan, kebersihan, dan kenyamanan pengunjung.
7. Transportasi dan Tertib Lalu Lintas yang Sehat: Mendorong penggunaan transportasi yang aman dan ramah lingkungan serta menjaga ketertiban lalu lintas.
8. Perkantoran dan Industri Sehat: Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi karyawan, termasuk penerapan standar kesehatan kerja.
9. Perlindungan Sosial untuk Masyarakat Sehat: Memastikan perlindungan sosial yang memadai bagi semua lapisan masyarakat, termasuk akses layanan kesehatan dan jaminan sosial.

Kegiatan ini bagian dari upaya berkelanjutan Forkots Samarinda untuk mempersiapkan kota dalam mengikuti penilaian Kabupaten/Kota Sehat 2024, yang akan menjadi tolok ukur penting dalam keberhasilan program kesehatan di wilayah tersebut. (dho)

Loading

Bagikan: