Mendagri Ingatkan Pejabat Tak Flexing, Andi Harun: Tampil Sederhana Lebih Bermanfaat

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menginstruksikan kepala daerah dan pejabat publik untuk menjalani hidup sederhana. Ia juga meminta keluarga pejabat menahan diri dari perilaku pamer atau flexing, terutama di tengah meningkatnya ketegangan sosial dan aksi unjuk rasa sejak akhir Agustus lalu.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mendukung penuh arahan tersebut. Menurutnya, pejabat publik mestinya menunjukkan teladan melalui kesederhanaan, bukan justru mempertontonkan kemewahan yang bisa menyinggung masyarakat.

“Flexing sama sekali tidak ada faedahnya bagi rakyat. Kita justru mendorong bagaimana para pejabat memberi manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegas Andi Harun pada Jumat (5/9/2025).

Fenomena flexing yang marak dibicarakan publik mencakup gaya hidup mewah mulai dari perhiasan, tas, hingga kendaraan. Kondisi itu dinilai Andi Harun berpotensi memperlebar jurang psikologis antara rakyat dan pemimpinnya.

“Kalau masyarakat merasa jauh secara psikologis maupun sosial, tentu sulit bagi pemimpin untuk mendapat dukungan,” jelasnya.

Andi Harun juga menolak pandangan bahwa memamerkan barang mewah sah-sah saja selama berasal dari uang pribadi. Baginya, cara pandang masyarakat tetap berbeda dan tetap menganggap perilaku tersebut mempertebal jarak antara pejabat dengan rakyat.

“Jadi jangan bikin masyarakat berjarak dengan kita. Jauh lebih bagus tampil biasa saja, dan kalaupun punya simpan saja di rumah tidak perlu dipamerkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kesederhanaan jauh lebih bermakna ketimbang sekadar menunjukkan harta benda. Seorang pejabat, kata dia, seharusnya memberi contoh nyata yang bermanfaat bagi publik.

“Selama jadi pemimpin dan pejabat mari tunjukkan hal berfaedah dari sekadar aksesoris yang mempertajam memperjauh jarak antara pemimpin dengan masyarakat,” pungkasnya.(DHV)

www.swarakaltim.com @2024