SANGATTA,Swarakaltim.com – PT Kaltim Prima Coal (KPC) tak pernah berhenti membantu masyarakat, berbagai aksi dilakukan seperti operasi katarak gratis di Puskesmas Rantau Pulung yang menlibatkan 46 orang pasien.
Operasi yang mendapat dukungan masyarakat ini, digelar antara PT KPC, Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) Kaltimra dan Pemkab Kutim melalui Dinas Kesehatan.
Acting Superintendent Community Health and Education (CHE) KPC Budi Santoso operasi karatak digelar KPC sejak 2003 dengan harapan penderita buta mata katarak bisa kembali melihat normal.” Kita harapkan pasien bisa sembuh dan produktif kembali,” kata Budi.
Alumni Fisipol Unmul ini menyebutkan sejak 2003 sudah 611 penderita katarak dilayani. Program operasi buta katarak, ungkapnya, salah satu program CSR KPC di bidag kesehatan masyarakat.
“Masih banyak program lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas antara lain operasi bibir sumbing dan luka bakar, pendampingan pasien TB, program HIV/AIDS. Program peningkatan gizi balita, PERGIZI,” bebernya.
Nurkholish, Kasi P2PTM Dinas Kesehatan, mewakili kepala dinasnya menambahkan, Pemkab Kutim dan KPC menggelar operasi katarak dengan maksud membebaskan masyarakat dari kebutaan.
“Misi dari kegiatan ini agar membebaskan masyarakat Indonesia, khususnya Kutai Timur dari kebutaan,” kata Nurkholis.
Sementara Sudiansyah warga Rantu Pulung yang kesehariannya petani, mengaku tak bisa bekerja lagi setelah matanya mengalami buta katarak. Ia berharap setelah sembuh, bisa bekerja lagi sehingga tidak menjadi beban lagi istri dan anak-anaknya.
“Saya tidak bisa melihat lagi pak. Saya harap setelah ini bisa melihat sehingga bisa bekerja lagi,” kata Sudianyah.
Demikian diungkap Sello- Ibu Rumah Tangga dari Sangatta Selatan. Setelah tiga bulan menderita katarak, Sello mengakui, tak bisa mengurus diri sendiri.
“Selama beberapa bulan menderita katarak ini, saya bahkan tidak bisa mengurus diri sendiri. Apalagi memasak dan urusan rumah tangga lainnya, tak sanggup karena tidak bisa melihat sama sekali,” terangnya.(sdn