SANGATTA, Swarakaltim.com – Bupati Kutim Ismunandar yang bergeral Pangeran Sura Praja bersama Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih bergelar Raden Encek Ratna Putri, Senin (30/12) tahun lalu, beluluh.
Upacara adat Kutai yang digelar Pendopo Rumah Jabtaan Bupati Kutim ini, dipimpin Sultan Kutai Ing Martadipura Sultan Adji Mohammad Arifin bersama kerabat kerjaan Kutai lainya.
Tidak hanya itu dari jajaran Pemkab Kutim tampak Wabup Kasmidi, Sekda Irawansyah, dan deretan pejabat lainnya serta anggota pengurus Aliansi Laskar Pemuda Kutai Bersatu (ALPKB) langsung menyaksikan.
Beluluh dilakukan Kesultanan Kutai, kepada kepala daerah pemerintahan atau kerajaan sebagai pembersihan diri agar dalam menjalankan roda pemerintahan terlepas dari segala macam mara bahaya dan selalu mendapatkan rahmat dan lindungan dari Yang Maha Kuasa.
Prosesi Beluluh dipimpin seorang belian yang tak terus melakukan aktifitas, berdoa memohon kepada Yang Maha Kuasa guna membersihkan diri dari unsur-unsur jahat, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, diluluhkan rangga titi yang terbuat dari bamboo.
Usai beluluh, Bupati Ismunandar bersama istri menyampaikan terima kasih ke Sultan Kutai dan kerabat. Kata Ismu, kami berkomitmen akan terus menjunjung tinggi nilai seni budaya di tanah Kutai, termasuk Kutim.
“Upacara adat beluluh ini mencermikan tradisi silsilah tanah adat kerajaan Kutai Kartangera harus terjaga,” ungkapnya.
Lanjut Ismu, tidak hanya itu, sebagai pemimpin Pemkab Kutim dan DPRD Kutim sangat menghormati nilai daerah struktural wilayah Kerajaan Kukar awal berdirinya, tidak bisa dipisahkan oleh budaya Kutai.
“Berikutnya atas nama Pemkab Kutim, saya mengimbau agar seluruh warga Kutim bersama-sama membangun dan melestarikan budaya Kutai ini setiap tahun, kata Ismu yang beristrikan Ec UR Firgasih yang masih keturunan Sultan Kutai Kartanegara. (sdn)