DPRD Mahulu Sebut, Modus Baru Transportasi Sungai Mudik Tengah Malam

DPRD Mahulu Sebut, Modus Baru Transportasi Sungai Mudik Tengah Malam
DPRD Mahulu Sebut, Modus Baru Transportasi Sungai Mudik Tengah Malam

Tampak unsur pimpinan seperti Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Mahulu foto bersama petugas jaga di Posko TGC pintu masuk Memahak Teboq yang berbatasan akses darat dan sungai dengan wilayah Kabupaten Kutai Barat. Senin (27/4/2020).

MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Pembatasan akses masuk bagi warga yang bukan ber KTP di Kabupaten Mahakam Ulu sudah diterapkan sejak awal bulan April tadi. Sejumlah pos jaga antar wilayah kabupaten tetangga telah diperketat.

Tak heran jika ada warga luar yang datang dan disuruh kembali oleh petugas jaga di pintu masuk perbatasan wilayah darat dan sungai di pos jaga Kampung Memahak Teboq, Kecamatan Long Hubung.

Oleh karena itu, unsur pimpinan dan anggota DPRD Mahulu terus melakukan pengecekan terhadap semua petugas pos jaga yang tergabung dalam Tim Gerak Cepat (TGC) Covid-19, guna mengetahui situasi kondisi dan keluhan petugas saat dilapangan, Senin (27/4/2020).

Setiap dalam kunjungan unsur pimpinan DPRD Mahulu selalu menyiapkan bantuan logistik dan kebutuhan lainnya kepada petugas jaga di Posko TGC Covid-1 Mahulu

“Pembatasan akses masuk berdasarkan instruksi pemerintah. Petugas jaga akan memberlakukan pendataan warga yang masuk ke wilayah kita ini.” ungkap Wakil Ketua DPRD Mahulu, Tiopilus Hanye, saat mengunjungi Pos Wasdalkes di Memahak Teboq.

Wakil rakyat yang dikenal nama sebutan Hanye itu, mengatakan, tidak hanya pembatasan akses pintu masuk darat dan sungai yang diperketat. Bahkan akses penerbangan melalui Bandara perintis Datah Dawai, juga telah ditutup sejak 24 April lalu hingga 01 Juni mendatang.

“Terimakasih kepihak otoritas bendara yang telah menutup sementara operasionalnya hingga Juni nanti. Sebab bandara datah dawai long lunuk, merupakan pintu masuk vital dari Samarinda dan Kutai Barat.” Terang Haye diamini Novita Bulan selaku Ketua DPRD Mahulu dalam kunjungan tersebut.

Setiap dalam kunjungan unsur pimpinan DPRD Mahulu selalu menyiapkan bantuan logistik dan kebutuhan lainnya kepada petugas jaga di Posko TGC Covid-1 Mahulu

Sedangkan Novita Bulan menyebut, pihanyak bersama pemerintah mahulu bekerjasama untuk mempertahankan status zona hijau dari penyebaran Covid-19 di wilayah Kaltim. Oleh sebab itu, Bulan tak ingin tanah kelahirannya ini menjadi tempat pelarian virus pandemi tersebut.

“Kita minta seluruh petugas pos jaga dipintu masuk mahulu memperketat pengawasan masuknya orang luar. Menurut laporan, masih ada transportasi angkutan Speedbout yang diam diam mudik tengah malam dari Pelabuhan Tering ke Mahulu.

(Reed- ini Modus baru, oleh sebab itu, kita menghibau kepada masyarakat dan relawan, agar saling mengawasi kedatangan orang luar yang masuk ke wilayah kita ini,” pungkas Bulan.

Untuk diketahui, pemeritah pusat telah menetapkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dan larangan mudik dalam situasi pendemi saat ini. Hal itu diberlakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 agar tidak merebak kewilayah lainnya.

Penulis : Alfian

Editor   : Redaksi

Loading

Bagikan: